Depresi Sakit Asma, Petani di Simalungun Nekat Gorok Leher dengan Parang
Selasa, 05 Mei 2020 - 21:51 WIB
SIMALUNGUN - Diduga mengalami depresi karena penyakit asma yang diderita tidak kunjung sembuh, seorang petani Jamarsen Saragih (48) warga Dusun Parapat Huluan, Desa Simanabun, Kecamatan Silou Kahean, Kabupaten Simalungun, nekat bunuh diri.
Jamarsen menghabisi hidupnya dengan menggorok leher dan menusuk perutnya dengan parang, Selasa (5/5/2020).
Korban yang setahun belakangan menderita penyakit asma, melakukan aksi nekatnya dengan parang penyangga kompor yang sudah berkarat. Saat itu istrinya mencari oksigen keluar rumah karena penyakitnya asma Jamarsen kambuh.
"Sesuai keterangan saksi korban diduga mengakhiri hidupnya dengan menggosokan parang dan menusuk perutnya saat istrinya mencari oksigen keluar rumah karena penyakit asmanya kambuh," ujar Kapolsek Silou Kahean,Iptu JH Sinaga kepada Sindonews.com, Selasa (5/5/2020) malam. (BACA JUGA: Sial Nasib Lelaki Paruh Baya Ini Disangka sebagai Pencuri Motor)
Sinaga menambahkan korban sempat dilarikan ke Puskesmas dengan ambulance dan sebelum sempat mendapat perawatan medis nyawanya tidak bisa diselamatkan.
Atas permintaan keluarga, kata Sinaga, jenazah korban tidak diotopsi,dan langsung dibawa keluarga ke rumahnya.
Jamarsen menghabisi hidupnya dengan menggorok leher dan menusuk perutnya dengan parang, Selasa (5/5/2020).
Korban yang setahun belakangan menderita penyakit asma, melakukan aksi nekatnya dengan parang penyangga kompor yang sudah berkarat. Saat itu istrinya mencari oksigen keluar rumah karena penyakitnya asma Jamarsen kambuh.
"Sesuai keterangan saksi korban diduga mengakhiri hidupnya dengan menggosokan parang dan menusuk perutnya saat istrinya mencari oksigen keluar rumah karena penyakit asmanya kambuh," ujar Kapolsek Silou Kahean,Iptu JH Sinaga kepada Sindonews.com, Selasa (5/5/2020) malam. (BACA JUGA: Sial Nasib Lelaki Paruh Baya Ini Disangka sebagai Pencuri Motor)
Sinaga menambahkan korban sempat dilarikan ke Puskesmas dengan ambulance dan sebelum sempat mendapat perawatan medis nyawanya tidak bisa diselamatkan.
Atas permintaan keluarga, kata Sinaga, jenazah korban tidak diotopsi,dan langsung dibawa keluarga ke rumahnya.
(vit)
tulis komentar anda