Kajian Gempa Megathrust-Tsunami 20 Meter Heboh, Pariwisata Panik

Rabu, 30 September 2020 - 15:23 WIB
(Baca juga: Tuduh Tetangganya Dukun Santet, Pria Pasuruan Tega Bunuh Lansia )

Dedi menjelaskan, upaya yang akan dilakukan pihaknya tersebut merupakan bagian dari langkah strategis untuk menyikapi hasil kajian tersebut. Menurutnya, hal yang paling logis dilakukan saat ini adalah menyiapkan kebijakan untuk menekan potensi dampak bencana melalui tourism management crisis.

Apalagi, kata Dedi, banyak destinasi wisata andalan Jabar berada di kawasan pantai selatan. Sejumlah destinasi wisata di kawasan tersebut selama ini menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara untuk berkunjung ke Jabar.

"Kami tentu akan membahas hal ini dengan pemerintah kabupaten kota, termasuk para pelaku industrinya, terutama mengenai manajemen krisis yang harus terus diaktifkan dengan baik, termasuk membentuk masyarakat yang juga sadar bencana," jelasnya.

(Baca juga: 109 Prajurit Kodam Udayana Terpapar COVID-19, 3 Meninggal Dunia )

Disinggung terkait minat investor untuk berinvestasi di kawasan pantai selatan pasca beredarnya hasil kajian tersebut, Dedi menilai, hal itu bergantung pada komitmen semua pihak, termasuk pemerintah daerah.

"Semua harus bisa meyakinkan kembali pasar investor dengan cara promosi dan memasarkan kembali produk-produk investai pariwisata Jawa Barat bagian selatan," katanya.

Diketahui, dalam webinar "Implications for Megathrust Earthquakes and Tsunamis from Seismic Gaps South of Java" pada Rabu (23/9/2020), Guru Besar Bidang Seismologi Institute Teknologi Bandung (ITB), Sri Widiyantoro mengungkapkan kemungkinan terjadinya gempa besar disertai tsunami di wilayah Indonesia, terutama Provinsi Jabar dan Jawa Timur.

(Baca juga: 2 Anggota Komplotan Becak Hantu Ditembak, 3 Anggota Wanita Kabur )

Dia menyebutkan, terdapat wilayah minim gempa atau seismic gap (bagian dari sesar yang pernah menghasilkan gempa bumi) di laut selatan Pulau Jawa. Wilayah ini berpotensi melepaskan gempa dengan magnitudo yang lebih besar ketika aktif kembali.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content