PN Bandung Batalkan Status Tersangka Notaris Senior di Bandung

Senin, 28 September 2020 - 21:27 WIB
Direktur Eksekutif Birawa Law and Stategic Sony Hadi Saputra saat konferensi pers terkait status hukum kliennya Merry Nurmariyah. Foto/SINDOnews/Agus Warsudi
BANDUNG - Merry Nurmariyah, notaris senior di Kota Bandung bisa bernapas lega setelah majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Bandung mengabulkan gugatan praperedilan atas penetapan dirinya sebagai tersangka dalam kasus penipuan dan penggelapan.

Kini Merry Nurmariyah tengah berusaha mengembalikan nama baiknya yang telah telanjur tercemar oleh pelaporan dan pemberitaan beberapa media. (BACA JUGA: Cinta Inggit Garnasih Antarkan Indonesia ke Gerbang Kemerdekaan )

Dalam sidang praperadilan di PN Bandung Kelas 1A Khusus Bandung, Jalan RE Martadinata, Kota Bandung pada 5 Agustus 2020 lalu, ketua majelis hakim T Benny Eko Supriyadi yang membatalkan penetapan status tersangka terhadap Merry yang sebelumnya ditetapkan oleh Satreskrim Polrestabes Bandung. (BACA JUGA: Gubernur Tegaskan Surat Nikah dan Cerai Inggit-Soekarno Jadi Milik Negara )



Ketua majelis hakim T Benny Eko Supriyadi dalam putusan praperadilan menyatakan, penetapan tersangka atas nama Hj Merry Nurmariyah berdasarkan laporan LPB/1192/XI/2020/ Jabar tanggal 28 November 2018 sebagaimana dugaan tindak pidana Pasal 378 dan Pasal 372 KUH Pidana, tidak sah dan tidak punya kekuatan hukum mengikat. (BACA JUGA: KAMI Didemo, Gatot: Barangkali Mereka Butuh Uang untuk Keluarganya )

Majelis hakim juga memerintahkan kepada termohon untuk menghentikan laporan tersebut. Dalam pertimbangan putusan itu, majelis hakim menilai penetapan tersangka Merry Nurmariyah tidak sah karena tindakan penyidik bertentangan dengan Peraturan Jaksa Agung tentang SOP Penanganan Perkara Tindak Pidana Umum.

"Dengan putusan itu, kami jelaskan kepada umum bahwa klien kami Hj Merry Nurmariyah sudah bebas dari segala tuduhan pidana. Kami juga ingin menegaskan bahwa dengan putusan itu, kami ingin memulihkan nama baik bu Merry," kata Direktur Eksekutif Birawa Law and Stategic Sony Hadi Saputra, kuasa hukum Merry Nurmariyah kepada wartawan di Bandung, Senin (28/9/2020).

Sony mengemukakan, kasus yang membeli Merry Nurmariyah bermula saat Merry dilaporkan ke Polrestabes Bandung oleh pelapor Sodik Ahmad karena diduga melakukan tindak pidana Pasal 378 dan Pasal 372 KUH Pidana tentang penipuan dan penggelapan.

Dalam laporannya, Merry dituduh melakukan penipuan dengan modus investasi Rp1 miliar untuk usaha catering dan dijanjikan keuntungan Rp100 juta yang akan dibayarkan pada 7-100 hari.

Pelapor Sodik Ahmad menyebut, bekerja sama dengan Merry untuk usaha catering. Untuk menjalankan usaha itu. Pelapor kemudian menyerahkan Rp1 miliar dan dijanjikan diberi keuntungan Rp100 juta.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content