Corona Bikin Ambyar, Kuartal I/2020 Ekonomi Hanya Tumbuh 2,97%
Selasa, 05 Mei 2020 - 12:17 WIB
JAKARTA -
Target pertumbuhan ekonomi yang dicanangkan pemerintah meleset. Imbas wabah virus Corona membuat ekonomi nasional bergerak sangat lamban kalua tidak disebut stagnan. Data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini menunjukkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I/2020 hanya mencapai 2,97%.
Angka ini jauh di bawah proyeksi pemerintah. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memprediksikan tiga bulan pertama 2020 ekonomi nasional akan tumbuh 4,5%-4,7%. Menurutnya angka ini masih lebih baik dibandingkan beberapa negara besar yang mengalami kontraksi lebih buruk akibat pandemi Corona.
Tapi fakta berkata lain, pertumbuhan ekonomi nasional lebih buruk dari yang diprediksi pemerintah. Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, perekonomian mengalami kontraksi sehingga tumbuh jauh lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2019 yang masih 5,07%.
"Pergerakan pertumbuhan ekonomi sama kuartal I/2020 ini seperti dialami negara lain yakni mengalami perlambatan," ujar Suhariyanto di Jakarta, Selasa (5/5/2020).
(Baca: Dua Bulan Pandemi Corona, Inflasi Jabar Tetap Terjaga)
Dia melanjutkan, perlambatan pertumbuhan ekonomi ini memang tidak hanya terjadi di Indonesia. Hal ini juga dialami beberapa negara lainnya yang juga mengalami kontraksi ekonomi yang cukup dalam. "Memang pandemi Covid-19 ini membuat ekonomi global terkontraksi dan terjadi di seluruh negara. Ini memang sudah terjadi di China dan beberapa negara lainnya," ujarnya.
uhariyanto menambahkan, perekonomian beberapa mitra dagang Indonesia pun terkontraksi sebagai akibat adanya pembatasan aktivitas untuk mengendalikan penyebaran Covid-19. Di bagian lain, pada periode yang sama harga komoditas migas dan hasil tambang pun turun.
"Jadi apa yang bisa dilihat adalah semua indikator terpengaruh Covid-19. Pada kuartal I/2020, ekonomi ini mengalami perlambatan yang sangat dalam," pungkasnya.
(Baca: Begini Kondisi Bisnis Hotel di Jawa Barat Sejak Pandemi)
Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi nasional beberapa kuartal ke belakang memang cenderung menurun. Pada kuartal IV/2019, pertumbuhan ekonomi mencapai 4,97%. Angka ini juga melemah dibanding pertumbuhan ekonomi kuartal III/2019 yang sebesar 5,02%. Sementara pertumbuhan ekonomi pada kuartal I/2019 sebesar 5,07% dan kuartal II sebesar 5,05%.
Target pertumbuhan ekonomi yang dicanangkan pemerintah meleset. Imbas wabah virus Corona membuat ekonomi nasional bergerak sangat lamban kalua tidak disebut stagnan. Data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini menunjukkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I/2020 hanya mencapai 2,97%.
Angka ini jauh di bawah proyeksi pemerintah. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memprediksikan tiga bulan pertama 2020 ekonomi nasional akan tumbuh 4,5%-4,7%. Menurutnya angka ini masih lebih baik dibandingkan beberapa negara besar yang mengalami kontraksi lebih buruk akibat pandemi Corona.
Tapi fakta berkata lain, pertumbuhan ekonomi nasional lebih buruk dari yang diprediksi pemerintah. Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, perekonomian mengalami kontraksi sehingga tumbuh jauh lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2019 yang masih 5,07%.
"Pergerakan pertumbuhan ekonomi sama kuartal I/2020 ini seperti dialami negara lain yakni mengalami perlambatan," ujar Suhariyanto di Jakarta, Selasa (5/5/2020).
(Baca: Dua Bulan Pandemi Corona, Inflasi Jabar Tetap Terjaga)
Dia melanjutkan, perlambatan pertumbuhan ekonomi ini memang tidak hanya terjadi di Indonesia. Hal ini juga dialami beberapa negara lainnya yang juga mengalami kontraksi ekonomi yang cukup dalam. "Memang pandemi Covid-19 ini membuat ekonomi global terkontraksi dan terjadi di seluruh negara. Ini memang sudah terjadi di China dan beberapa negara lainnya," ujarnya.
uhariyanto menambahkan, perekonomian beberapa mitra dagang Indonesia pun terkontraksi sebagai akibat adanya pembatasan aktivitas untuk mengendalikan penyebaran Covid-19. Di bagian lain, pada periode yang sama harga komoditas migas dan hasil tambang pun turun.
"Jadi apa yang bisa dilihat adalah semua indikator terpengaruh Covid-19. Pada kuartal I/2020, ekonomi ini mengalami perlambatan yang sangat dalam," pungkasnya.
(Baca: Begini Kondisi Bisnis Hotel di Jawa Barat Sejak Pandemi)
Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi nasional beberapa kuartal ke belakang memang cenderung menurun. Pada kuartal IV/2019, pertumbuhan ekonomi mencapai 4,97%. Angka ini juga melemah dibanding pertumbuhan ekonomi kuartal III/2019 yang sebesar 5,02%. Sementara pertumbuhan ekonomi pada kuartal I/2019 sebesar 5,07% dan kuartal II sebesar 5,05%.
(muh)
tulis komentar anda