Banjir Menjadi Sorotan Warga, Akhyar Malah Ngumpulin Puluhan Wartawan
Jum'at, 25 September 2020 - 14:23 WIB
“Saudara sekalian, tadi saya baru bersama DPRD pengesahan P-APBD Kota Medan 2020 yang mengalami penyusutan sekitar Rp1,3 triliun,” ujarnya di area Taman Cadika Pramuka, Medan Johor, setelah sedikit berseremoni di atas panggung.
Akhyar pun mengatakan implikasi pandemi Covid-19 sangat multikompleks. “Jadi kami mohon maaf juga kalau di tahun 2020 ini relatif tidak banyak yang bisa dilakukan oleh Pemko Medan. Saya yakin (ini terjadi) bukan hanya di Pemerintahan Kota Medan, tetapi di seluruh dunia,” lanjutnya.
Sesungguhnya, menurut dia, di Tahun Anggaran 2020 banyak hal yang direncanakan Pemko Medan. Namun, tak bisa dikerjakan sesuai rencana dimaksud.
Terkait kondisi jalan dan drainase, sejak didapuk menjadi pimpinan di Kota Medan bersama Dzulmi Eldin, Akhyar mengatakan sudah banyak melakukan perbaikan.
“Saat saya mendampingi Pak Dzulmi Eldin memimpin kota ini, banyak jalan-jalan yang babak-belur. Ini sudah kami tangani. Walaupun begitu, yang tadinya sudah bagus ada yang rusak lagi,” bebernya pula.
Menurut pandangannya, Akhyar pun mengatakan kondisi Kota Medan tidak terlalu berbeda dengan kota lain di Indonesia. Yang kurang sebutnya hanyalah belum adanya sesuatu yang bersifat ikonik di kota ini.
“Menurut saya, tapi mungkin berbeda menurut pandangan orang lain, sesungguhnya Kota Medan ini tidak terlalu berbeda dengan kota-kota lain. Hanya memang belum ada sesuatu yang ikon. Sehingga masyarakat menganggap biasa-biasa saja,”tandasnya.
Akhyar pun mengatakan implikasi pandemi Covid-19 sangat multikompleks. “Jadi kami mohon maaf juga kalau di tahun 2020 ini relatif tidak banyak yang bisa dilakukan oleh Pemko Medan. Saya yakin (ini terjadi) bukan hanya di Pemerintahan Kota Medan, tetapi di seluruh dunia,” lanjutnya.
Sesungguhnya, menurut dia, di Tahun Anggaran 2020 banyak hal yang direncanakan Pemko Medan. Namun, tak bisa dikerjakan sesuai rencana dimaksud.
Terkait kondisi jalan dan drainase, sejak didapuk menjadi pimpinan di Kota Medan bersama Dzulmi Eldin, Akhyar mengatakan sudah banyak melakukan perbaikan.
“Saat saya mendampingi Pak Dzulmi Eldin memimpin kota ini, banyak jalan-jalan yang babak-belur. Ini sudah kami tangani. Walaupun begitu, yang tadinya sudah bagus ada yang rusak lagi,” bebernya pula.
Menurut pandangannya, Akhyar pun mengatakan kondisi Kota Medan tidak terlalu berbeda dengan kota lain di Indonesia. Yang kurang sebutnya hanyalah belum adanya sesuatu yang bersifat ikonik di kota ini.
“Menurut saya, tapi mungkin berbeda menurut pandangan orang lain, sesungguhnya Kota Medan ini tidak terlalu berbeda dengan kota-kota lain. Hanya memang belum ada sesuatu yang ikon. Sehingga masyarakat menganggap biasa-biasa saja,”tandasnya.
(vit)
tulis komentar anda