Mayat Membungkuk seperti Sujud Ditemukan di Rumah Mewah Hertasning Baru

Sabtu, 19 September 2020 - 08:54 WIB
Aparat kepolisian memindahkan mayat dari TKP untuk diautopsi. Foto: SINDOnews/Faisal Mustafa
MAKASSAR - Warga kawasan perumahan elit Helmin Residance Jalan Hertasning Baru, Kelurahan Mapala, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar dihebohkan dengan penemuan mayat yang telah membusuk di sebuah rumah berlantai dua kompleks tersebut.

Belakangan diketahui, mayat tersebut bernama Rahmat Parikesit berusia 46 tahun, berprofesi sebagai seorang salesman. Baca : Pemuda di Bone Ditemukan Tewas Gantung Diri di Pohon Mangga

Pemilik rumah bernama Muhammad Afif (32 tahun) mengaku korban adalah pamannya. Ia mempercayakan rumahnya itu ditinggali pamannya, sementara ia dan keluarganya menetap di Kabupaten Maros.



Afif menceritakan, sekitar pukul 17.00 Wita, ia mendatangi rumahnya, bermaksud memberikan bahan makanan untuk almarhum. Namun setibanya di sana, ia coba memanggil Rahmat, tetapi tak ada respon. Suasana rumah juga nampak sepi.

Afif lantas bertanya ke tetangga, rupanya almarhum sudah beberapa hari tak keluar di dalam rumah. Lama menunggu ia kembali ke kediamannya di Kabupaten Maros,"Saya tanya istriku di rumah di Makassar banyak lalatnya. Kata istri itu pertanda ada apa-apa, bisa saja ada bangkai," kata dia

Afif melanjutkan, kecurigaan itu dikabarkan ke beberapa pihak saudara kandung almarhum, Irhandi (43) melalui sambungan telepon. "Karena biasanya dia kerumahnya saudaranya. katanya tidak ada. Nah saudaranya datang cek di sini. Dia sentel ke dalam rumah, disitu baru ketahuan, membungkuk seperti sujud di dekat tangga," ungkapnya.

Sekitar pukul 01.20 Wita, Irfandi kata Afif lalu memberitahukan petugas keamanan perumahan untuk diteruskan ke kepolisian. Tak beberapa lama petugas dari Polsek Rappocini tiba di lokasi. Disusul Tim Inafis Polrestabes Makassar sekira pukul 01.45 Wita dan Biddokkes Polda Sulsel untuk melakukan olah tempat kejadian perkara.

Afif mengaku mempercayakan rumahnya ditinggali pamannya, lantaran kerap bercerita selama pandemi COVID-19, pendapatannya bekerja sebagai salesman sangat pas-pasan. Terlebih disebutkan Afif, pamannya itu belum berkeluarga dan sering berpindah kos-kosan.

"Jadi saya bilang dari pada kos mending di rumahku kebetulan tidak saya tinggali. Karena rumah saya di Maros. Dari pada dia keluar ini, biasanya cerita, kurang uang, karena pendapatannya tidak tentu, biasa Rp300.000 atau Rp200.000. Sudah hampir enam bulan," ucapnya
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content