220 Anggota Kodim Maros Jalani Rapid Test, Hasilnya Negatif
Senin, 04 Mei 2020 - 14:19 WIB
MAROS - Ratusan anggota TNI Kodim 1422/Maros mengikuti rapid test yang dilaksanakan di markas Kodim Maros. Pelaksanaan rapid test ini juga menggandeng DPRD Maros dan Kejaksaan Negeri.
Komandan Kodim (Dadim) 1422/Maros Letkol Inf Farid Yudho Dwi Leksono mengatakan, kegiatan rapid test ini atas instruksi Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Andi Sumangerukka, agar seluruh Prajurit TNI dan PNS dijajaran Kodam XIV/Hasanuddin untuk melaksankan rapid test.
Sementara itu, Dandim 1422/Maros Letkol Inf Farid Yudho mengatakan, dari seluruh personel Kodim yang mengikuti rapid test tersebut semua hasilnya adalah negatif. Meski begitu kata Farid, bukan berarti hasil test negatif ini mereka telah bebas.
"Hasilnya Alhamdulillah semuanya negatif. Tapi kedepannya kita masih punya peluang. Dan kerawanan-kerawanan lain. Karenanya semua anggota kita minta untuk tetap berhati-hati dan tetap mengikuti aturan yang ada. Kita tetap bisa membantu warga dan tim gugus penanganan COVID-19, dan memberi pemahaman kepada masyarakat terkait virus ini bukan aib. Karenanya masyarakat harus jujur," jelasnya.
Pelaksaan rapid test ini kata Farid, dilaksanakan berbarengan dengan rapid test anggota DPRD. Sebelumnya memang ini sudah direncanakan, guna menghilangkan rasa curiga antara institusi.
"Kita sering bertemu di lapangan saat melakukan pemantauan dan penanganan kasus COVID-19. Jadi untuk menghilangkan rasa curiga dan demi kebaikan bersama," lanjutnya.
"Sedikitnya untuk anggota Kodim yang telah melaksanakan rapid test berjumlah sekitar 220 personil. Yang hari ini menjalani rapid test berjumlah 146 orang, dan sisanya hari kamis lalu," terangnya.
Ketua DPRD Maros HA Patarai Amir menuturkan, untuk anggota DPRD Maros yang mengikuti rapid test pada senin kemarin berjumlah 15 orang saja dari total anggota dewan yang berjumlah 35 orang.
"Yang mengikuti rapid test dari anggota dewan ada sekitar 15 orang dari 35 orang anggota dewan. Yang belum menjalani rapid test, tentu kami berharap mereka semua meluangkan waktu untuk mengikuti rapid test ini. Apalagi sebagian dari mereka terkadang turun langsung ke warga untuk bersosialisasi. Karena itu perlu bagi mereka untuk mengikuti rapid test ini," ungkapnya.
Komandan Kodim (Dadim) 1422/Maros Letkol Inf Farid Yudho Dwi Leksono mengatakan, kegiatan rapid test ini atas instruksi Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Andi Sumangerukka, agar seluruh Prajurit TNI dan PNS dijajaran Kodam XIV/Hasanuddin untuk melaksankan rapid test.
Sementara itu, Dandim 1422/Maros Letkol Inf Farid Yudho mengatakan, dari seluruh personel Kodim yang mengikuti rapid test tersebut semua hasilnya adalah negatif. Meski begitu kata Farid, bukan berarti hasil test negatif ini mereka telah bebas.
"Hasilnya Alhamdulillah semuanya negatif. Tapi kedepannya kita masih punya peluang. Dan kerawanan-kerawanan lain. Karenanya semua anggota kita minta untuk tetap berhati-hati dan tetap mengikuti aturan yang ada. Kita tetap bisa membantu warga dan tim gugus penanganan COVID-19, dan memberi pemahaman kepada masyarakat terkait virus ini bukan aib. Karenanya masyarakat harus jujur," jelasnya.
Pelaksaan rapid test ini kata Farid, dilaksanakan berbarengan dengan rapid test anggota DPRD. Sebelumnya memang ini sudah direncanakan, guna menghilangkan rasa curiga antara institusi.
"Kita sering bertemu di lapangan saat melakukan pemantauan dan penanganan kasus COVID-19. Jadi untuk menghilangkan rasa curiga dan demi kebaikan bersama," lanjutnya.
"Sedikitnya untuk anggota Kodim yang telah melaksanakan rapid test berjumlah sekitar 220 personil. Yang hari ini menjalani rapid test berjumlah 146 orang, dan sisanya hari kamis lalu," terangnya.
Ketua DPRD Maros HA Patarai Amir menuturkan, untuk anggota DPRD Maros yang mengikuti rapid test pada senin kemarin berjumlah 15 orang saja dari total anggota dewan yang berjumlah 35 orang.
"Yang mengikuti rapid test dari anggota dewan ada sekitar 15 orang dari 35 orang anggota dewan. Yang belum menjalani rapid test, tentu kami berharap mereka semua meluangkan waktu untuk mengikuti rapid test ini. Apalagi sebagian dari mereka terkadang turun langsung ke warga untuk bersosialisasi. Karena itu perlu bagi mereka untuk mengikuti rapid test ini," ungkapnya.
(agn)
Lihat Juga :
tulis komentar anda