176 Santri Asal Jawa Timur Jalani Rapid Tes di Bandara, Hasilnya Negatif

Rabu, 15 April 2020 - 09:43 WIB
Proses pemulangan santri ini di Bandara International Sultan Hasanuddin diawasi langsung Gubernur Sulsel, Prof Nurdin Abdullah. Foto : SINDOnews/Najimi Limonu
MAROS - Pemulangan 760 orang santri yang menuntut ilmu di Jawa Timur mulai dilakukan secara bertahap. Untuk tahap pertama, Rabu (15/04/2020), 176 santri berhasil lolos kembali ke Sulsel lantaran tidak terdeteksi virus corona atau negatif covid-19.

Adapunproses pemulangan santri ini di Bandara International Sultan Hasanuddindiawasi langsungGubernur Sulsel, Prof Nurdin Abdullah.

"Makanya kita ingin memastikan mereka, dengan cara melakukan rapid test langsung di bandara. Setelah itu kita akan mengirim datanya langsung ke kepala daerah, baik bupati maupun walikota sebagai ketua gugus tugas percepatan," terang gubernur.



Dia menuturkan, dari hasil rapid test yang dilakukan di bandara, seluruhnya menunjukkan negatif. Meski begitu kata mantan Bupati Bantaeng dua periode ini, seluruh santri yang kembali ke daerahnya itu masih harus tetap menjalani isolasi mandiri.

"Setibanya di daerahnya masing-masing mereka semua tetap harus menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing selama 14 hari, walaupun hasil rapid testnya semua negatif. Kita punya data mereka by name, by address. Mereka harus mentaati aturan ini, karena sudah memiliki komitmen," tambahnya.

Sementara itu Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Darmawali Handoko menambahkan, pelaksanaan pemeriksaan penumpang pesawat dilakukan oleh beberapa tim relawan. Mereka tidak lagi hanya melakukan pengukuran suhu, namun juga melakukan rapid test.

"Ada sekitar 18 orang relawan yang membantu pelaksanaan pemeriksaan rapid test. Karena memang ada beberapa petugas kami yang menjalani isolasi mandiri," ujarnya.

Dia menjelaskan, seluruh santri yang baru pulang dari Jawa Timur maka akan dilakukan rapid test. Hal ini dikarenakan mereka semuanya berkelompok. Dan sangat rentan penularan virus covid-19.

"Seluruh santri yang tiba wajib menjalani rapid test, karena mereka disana berkelompok. Sangat mungkin terjadi penularan. Makanya kami memfokuskan pemeriksaan ke mereka," pungkas Dia.
(sri)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content