Huntap Korban Banjir di Lutra Mulai Dibangun Bulan Ini
Kamis, 10 September 2020 - 12:19 WIB
MASAMBA - Pembangunan hunian tetap (huntap) untuk penyintas banjir bandang di Kabupaten Luwu Utara mulai dibangun bulan ini. Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah diagendakan hadir melakukan peletakan batu pertama pada 17 September.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu Utara , Muslim Muhtar, menyampaikan pemerintah daerah akan membangun 50 unit huntap di Masamba dan Radda. Selebihnya akan dibangun oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana Republik Indonesia (BNPB).
Menurut Muslim, pembangunan huntap adalah hasil kolaborasi dan sinergi antara Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Utara sendiri terus mengakselerasi agar huntap ini dapat segera direalisasikan sehingga bisa membantu para korban banjir.
Baca Juga: banjir bandang terus digiatkan Pemkab Luwu Utara dengan dukungan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan bersama dunia usaha lainnya,” Muslim.
Ia melanjutkan persiapan pembangunan huntap juga sudah dibahas dalam Rapat dan Ekspose bersama Penyedia Rumah Instant di Ruang Command Center, Selasa 8 September lalu. Rapat itu dipimpin langsung oleh Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani.
Muslim menyebutkan dalam rapat tersebut, Bupati Luwu Utara meminta untuk segera dibentuk Tim Percepatan Pembangunan Huntap. Tim ini akan menyusun rencana kerja yang menjadi acuan semua instansi terkait dalam percepatan pembangunan huntap agar para penyintas segera menghuni huntap tersebut.
“BPBD akan merampungkan NIK dan KK penerima DTH sebagai kelengkapan berkas ke BNPB,” ujar dia.
Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, sebelumnya menyampaikan pihaknya siap membantu pembangunan 50 huntap untuk penyintas banjir bandang . "Jadi saya ingin lagi bangun hunian tetap 50. Jadi nanti yang membedakan adalah luasnya ini tipe 36," kata Nurdin.
Diketahui, Pemprov Sulsel juga saat ini sedang membangun 100 unit hunian sementara (huntara). "Hunian tetap sekarang kita Pemprov yang bangun. Kita lagi menunggu dijanjikan oleh PUPR. Terus dijanjikan oleh Menteri PMK. Makanya, karena mendesak kita bangun cepat dan nanti kalau selesai 50 kita lapor ke Pak Menteri," tandasnya.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu Utara , Muslim Muhtar, menyampaikan pemerintah daerah akan membangun 50 unit huntap di Masamba dan Radda. Selebihnya akan dibangun oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana Republik Indonesia (BNPB).
Menurut Muslim, pembangunan huntap adalah hasil kolaborasi dan sinergi antara Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Utara sendiri terus mengakselerasi agar huntap ini dapat segera direalisasikan sehingga bisa membantu para korban banjir.
Baca Juga: banjir bandang terus digiatkan Pemkab Luwu Utara dengan dukungan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan bersama dunia usaha lainnya,” Muslim.
Ia melanjutkan persiapan pembangunan huntap juga sudah dibahas dalam Rapat dan Ekspose bersama Penyedia Rumah Instant di Ruang Command Center, Selasa 8 September lalu. Rapat itu dipimpin langsung oleh Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani.
Muslim menyebutkan dalam rapat tersebut, Bupati Luwu Utara meminta untuk segera dibentuk Tim Percepatan Pembangunan Huntap. Tim ini akan menyusun rencana kerja yang menjadi acuan semua instansi terkait dalam percepatan pembangunan huntap agar para penyintas segera menghuni huntap tersebut.
“BPBD akan merampungkan NIK dan KK penerima DTH sebagai kelengkapan berkas ke BNPB,” ujar dia.
Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, sebelumnya menyampaikan pihaknya siap membantu pembangunan 50 huntap untuk penyintas banjir bandang . "Jadi saya ingin lagi bangun hunian tetap 50. Jadi nanti yang membedakan adalah luasnya ini tipe 36," kata Nurdin.
Diketahui, Pemprov Sulsel juga saat ini sedang membangun 100 unit hunian sementara (huntara). "Hunian tetap sekarang kita Pemprov yang bangun. Kita lagi menunggu dijanjikan oleh PUPR. Terus dijanjikan oleh Menteri PMK. Makanya, karena mendesak kita bangun cepat dan nanti kalau selesai 50 kita lapor ke Pak Menteri," tandasnya.
(tri)
tulis komentar anda