Empat Hari 401 Peserta Berjuang Jadi ASN
Rabu, 09 September 2020 - 12:05 WIB
KOTA GORONTALO - Sebanyak 401 peserta calon aparatur sipil negara (ASN), selama empat hari mengikuti ujian Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) yang sudah dimulai sejak Selasa (08/09/2020), oleh Badan Kepegawaian Daerah Kota Gorontalo, bekerjasama dengan Badan Kepegawaian Nasional.
Dari total 401 peserta yang mengikuti ujian tersebut selama empat hari, hanya 206 yang akan diterima sebagai ASN jika lolos pada ujian tersebut. Hal ini menurut Wali Kota Gorontalo Marten A. Taha, sesuai dengan aturan dan kuota yang diberikan Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Kota Gorontalo.
Tes Computer Assisted Test (CAT) ini dilaksanakan dengan sebenar-benarnya dan objektif, maka dari itu saya berharap kepada seluruh peserta, dapat mengikuti ujian dengan baik dan sungguh-sungguh. Apalagi hasil ujian dari setiap peserta ini bisa langsung disaksikan, dan ditampilkan melalui komputer.
“Pelaksanaan ujian ini murni tanpa ada main-main. Peserta yang tidak lulus tentunya dinilai secara sistem oleh CAT itu sendiri. Selain itu kedisiplinan dalam pelaksanaan ujian ini sangat penting bagi setiap peserta, terutama disiplin waktu. Sebab, jika terlambat datang mengikuti ujian, dengan otomatis dinyatakan gugur,” ujar Marten.
Mengingat kondisi daerah masing di tengah penanganan dan pencegahan pandemi Covid-19, tentunya penyelenggara ujian tetap mengedapankan penerapan protokol kesehatan bagi setiap peserta termasuk petugas atau panitia.
Di tempat pelaskanaan sendiri, disediakan boks desinfekrtan, dilakukan pemeriksaan suhu tubuh bagi peserta dan petugas dan panitia, dan diwajibkan mengenakan masker dan jaga jarak.
“Hasil SKB ini menjadi penentu lulus tidaknya mereka menjadi ASN khususnya di Kota Gorontalo. Dalam pelakasanaan ujian ini, saya tekankan penerapan protokol jangan diabaikan. Tetap jaga jarak, pakai masker, cuci tangan dan periksaan kesehatan lain,” pungkas Marten.
Dari total 401 peserta yang mengikuti ujian tersebut selama empat hari, hanya 206 yang akan diterima sebagai ASN jika lolos pada ujian tersebut. Hal ini menurut Wali Kota Gorontalo Marten A. Taha, sesuai dengan aturan dan kuota yang diberikan Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Kota Gorontalo.
Tes Computer Assisted Test (CAT) ini dilaksanakan dengan sebenar-benarnya dan objektif, maka dari itu saya berharap kepada seluruh peserta, dapat mengikuti ujian dengan baik dan sungguh-sungguh. Apalagi hasil ujian dari setiap peserta ini bisa langsung disaksikan, dan ditampilkan melalui komputer.
“Pelaksanaan ujian ini murni tanpa ada main-main. Peserta yang tidak lulus tentunya dinilai secara sistem oleh CAT itu sendiri. Selain itu kedisiplinan dalam pelaksanaan ujian ini sangat penting bagi setiap peserta, terutama disiplin waktu. Sebab, jika terlambat datang mengikuti ujian, dengan otomatis dinyatakan gugur,” ujar Marten.
Mengingat kondisi daerah masing di tengah penanganan dan pencegahan pandemi Covid-19, tentunya penyelenggara ujian tetap mengedapankan penerapan protokol kesehatan bagi setiap peserta termasuk petugas atau panitia.
Di tempat pelaskanaan sendiri, disediakan boks desinfekrtan, dilakukan pemeriksaan suhu tubuh bagi peserta dan petugas dan panitia, dan diwajibkan mengenakan masker dan jaga jarak.
“Hasil SKB ini menjadi penentu lulus tidaknya mereka menjadi ASN khususnya di Kota Gorontalo. Dalam pelakasanaan ujian ini, saya tekankan penerapan protokol jangan diabaikan. Tetap jaga jarak, pakai masker, cuci tangan dan periksaan kesehatan lain,” pungkas Marten.
(atk)
tulis komentar anda