Menembus Batas! Afat, Satu-satunya Guru Agama Konghucu yang Lolos SIPSS 2025
Senin, 10 Maret 2025 - 12:49 WIB
Afat Siswa SIPSS yang berlatar belakang guru agama Konghucu menjalani pendidikan dan pengasuhan di Batalyon SIPSS Kompleks Akpol Semarang. Foto/Eka Setiawan
SEMARANG - Di bulan Ramadan ini, 100 siswa Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS) mulai menjalani pendidikan dan pengasuhan di Batalyon SIPSS Kompleks Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang. Di antara sebagian besar siswanya yang Muslim, ada satu orang yang beragama Konghucu.
Namanya Afat (23) lulusan S1 Pendidikan Agama Konghucu Sekolah Tinggi Agama Konghucu Indonesia (STIKIN) Purwokerto, Jateng. Pria asli Depok, Jawa Barat itu sebelum lolos seleksi tingkat pusat SIPSS adalah Guru Agama Konghucu di SMPN 1 Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.
“Saya mulai kuliah tahun 2021, jadi lulusan pertama dan tercepat angkatan pertama di STIKIN Purwokerto. Oleh Kementerian Agama, saat itu Sekjen Prof. Nizar Ali, saya mendapatkan percepatan studi 6 semester saat kuliah karena ketika itu ada kebutuhan mendesak Guru Agama Konghucu yang harus linear (dengan kuliahnya),” kata Afat saat ditemui di Batalyon SIPSS, Komplek Akpol, dikutip Senin (10/3/2025) malam.
Ketika diwawancara, rekan-rekan Afat yang Muslim sedang menjalankan ibadah Salat Tarawih di Musala Batalyon SIPSS.
Afat lulus dari STIKIN Purwokerto itu bersama 25 orang lain seangkatannya. Rata-rata lulusannya menjadi guru, demikian juga Afat yang ketika itu mengabdi hingga ke Kepulauan Natuna menjadi Guru Agama Konghucu.
Afat juga ketika itu menjadi penyuluh agama non-PNS di Kabupaten Natuna. Selain itu, Afat juga rutin menulis di kanal website Pusat Bimbingan Pendidikan Konghucu Kementerian Agama (Kemenag).
Berjalannya waktu, Afat mendapat informasi pembukaan SIPSS di mana dibutuhkan jurusan yang dia tempuh saat kuliah. Afat mendaftar, dan mengikuti serangkaian seleksi baik tingkat daerah maupun pusat, hingga lolos SIPSS Gelombang I tahun 2025 ini. Dia jadi satu-satunya Guru Agama Konghucu yang lolos seleksi.
Namanya Afat (23) lulusan S1 Pendidikan Agama Konghucu Sekolah Tinggi Agama Konghucu Indonesia (STIKIN) Purwokerto, Jateng. Pria asli Depok, Jawa Barat itu sebelum lolos seleksi tingkat pusat SIPSS adalah Guru Agama Konghucu di SMPN 1 Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.
Baca Juga
“Saya mulai kuliah tahun 2021, jadi lulusan pertama dan tercepat angkatan pertama di STIKIN Purwokerto. Oleh Kementerian Agama, saat itu Sekjen Prof. Nizar Ali, saya mendapatkan percepatan studi 6 semester saat kuliah karena ketika itu ada kebutuhan mendesak Guru Agama Konghucu yang harus linear (dengan kuliahnya),” kata Afat saat ditemui di Batalyon SIPSS, Komplek Akpol, dikutip Senin (10/3/2025) malam.
Ketika diwawancara, rekan-rekan Afat yang Muslim sedang menjalankan ibadah Salat Tarawih di Musala Batalyon SIPSS.
Afat lulus dari STIKIN Purwokerto itu bersama 25 orang lain seangkatannya. Rata-rata lulusannya menjadi guru, demikian juga Afat yang ketika itu mengabdi hingga ke Kepulauan Natuna menjadi Guru Agama Konghucu.
Afat juga ketika itu menjadi penyuluh agama non-PNS di Kabupaten Natuna. Selain itu, Afat juga rutin menulis di kanal website Pusat Bimbingan Pendidikan Konghucu Kementerian Agama (Kemenag).
Baca Juga
Berjalannya waktu, Afat mendapat informasi pembukaan SIPSS di mana dibutuhkan jurusan yang dia tempuh saat kuliah. Afat mendaftar, dan mengikuti serangkaian seleksi baik tingkat daerah maupun pusat, hingga lolos SIPSS Gelombang I tahun 2025 ini. Dia jadi satu-satunya Guru Agama Konghucu yang lolos seleksi.
Lihat Juga :
tulis komentar anda