Harga Jagung Kerap Anjlok, Gubernur Sulsel Ingatkan Perusahaan
Kamis, 03 September 2020 - 12:06 WIB
MAKASSAR - Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah memberi perhatian khusus terhadap harga jagung di Sulsel, yang kerap anjlok hingga membuat para petani merugi.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel bahkan menyiapkan diri menjadi penyangga harga jagung di petani, karna selalu terjadi persoalan harga yang anjlok tiap tahunnya.
Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah , mengingatkan kepada seluruh perusahaan yang banyak menggunakan jagung kalau hal ini masih terus berlangsung. Pemprov sendiri akan turun tangan untuk menjadi penyangga harga jagung .
"Beras nggak ada masalah lagi karena pemerintah punya HPP (Harga Pokok Penjualan) jauh lebih tinggi dibanding dengan harga pedagang, sehingga pemerintah memang melindungi hasil-hasil petani. Tapi di jagung , jujur saja petani kita belum menikmati hasil, karena dipermainkan oleh sistem cartel," jelasnya, di Rujab Gubernur Sulsel , Kamis,(3/09/2020).
Dirinya menjelaskan, pihaknya ingatkan seluruh perusahaan yang menggunakan banyak jagung , kalau ini terus terjadi setiap panen raya, harga pada jatuh, pemerintah sekarang sudah mempersiapkan diri menjadi penyangga.
"Mungkin nanti akan sama-sama Perpadi, karena Perpadi ini sudah punya infrastruktur yang sangat bagus di lapangan, segala kekurangan-kekurangan kita saling menutupi," tambahnya.
Ia mengaku, kalau ingin produksi terus berlangsung caranya dengan perbaiki harga. Terus terang kata dia, satu hal yang menjadi kekhawatiran bagi semua kalau tidak ada lagi orang yang mau menjadi petani itu problem.
"Karena kita ini Negara agraris, unggulan kita dari sektor pertanian, maka satu-satunya jalan pemerintah harus hadir menyelamatkan ini," katanya.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel bahkan menyiapkan diri menjadi penyangga harga jagung di petani, karna selalu terjadi persoalan harga yang anjlok tiap tahunnya.
Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah , mengingatkan kepada seluruh perusahaan yang banyak menggunakan jagung kalau hal ini masih terus berlangsung. Pemprov sendiri akan turun tangan untuk menjadi penyangga harga jagung .
"Beras nggak ada masalah lagi karena pemerintah punya HPP (Harga Pokok Penjualan) jauh lebih tinggi dibanding dengan harga pedagang, sehingga pemerintah memang melindungi hasil-hasil petani. Tapi di jagung , jujur saja petani kita belum menikmati hasil, karena dipermainkan oleh sistem cartel," jelasnya, di Rujab Gubernur Sulsel , Kamis,(3/09/2020).
Dirinya menjelaskan, pihaknya ingatkan seluruh perusahaan yang menggunakan banyak jagung , kalau ini terus terjadi setiap panen raya, harga pada jatuh, pemerintah sekarang sudah mempersiapkan diri menjadi penyangga.
"Mungkin nanti akan sama-sama Perpadi, karena Perpadi ini sudah punya infrastruktur yang sangat bagus di lapangan, segala kekurangan-kekurangan kita saling menutupi," tambahnya.
Ia mengaku, kalau ingin produksi terus berlangsung caranya dengan perbaiki harga. Terus terang kata dia, satu hal yang menjadi kekhawatiran bagi semua kalau tidak ada lagi orang yang mau menjadi petani itu problem.
"Karena kita ini Negara agraris, unggulan kita dari sektor pertanian, maka satu-satunya jalan pemerintah harus hadir menyelamatkan ini," katanya.
tulis komentar anda