Wisata Desa Trawas Mulai Bangkit di Masa Pandemi COVID-19

Rabu, 02 September 2020 - 12:15 WIB
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat mengunjungi wisata baru paralayang dan agrowisata di Desa Trawas, Kabupaten Mojokerto. Foto/Ist
SURABAYA - Pariwisata merupakan salah satu sektor paling terdampak pandemi COVID-19. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur (Jatim) menunjukkan, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Jatim pada bulan Juli 2020 hanya 76 orang.

Jumlah itu turun 99,69% dibanding periode yang sama tahun 2019 yang mencapai 24.913 kunjungan.

Guna menggairahkan sektor pariwisata, pada Kamis (27/8/2020), Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meluncurkan destinasi wisata baru paralayang dan agrowisata di Desa Trawas, Kabupaten Mojokerto.



Orang nomor satu di Jatim itu berharap di lokasi tersebut bisa menjadi satu kesatuan dengan tempat wisata lainnya.

Terutama yang berada di kawasan Trawas sehingga membuat pengunjung lebih tertarik untuk datang.

Dibukanya tempat wisata tersebut juga diharapkan mampu meningkatkan pendapatan asli daerah di Desa Trawas. Sekaligus pemberdayaan dalam pemulihan ekonomi di tengah pandemi COVID-19.

Bupati Mojokerto Pungkasiadi juga menyatakan, pihaknya saat ini fokus mengembangkan destinasi wisata di wilayah Trawas sehingga diharapkan menjadi tujuan kunjungan masyarakat dari berbagai daerah.

Terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jatim, Sinarto menyebut, wisata Trawas menarik karena mendapat bantuan dana desa (BUMDes). Dengan BUMDes, desa ini bisa membuat lokasi wisata baik petik sayur maupun paralayang.

"Kami akan tetap melakukan edukasi agar desa wisata Tretes bisa lebih berkembang lagi. Seperti membuat even, olahraga paralayang dan wisata petik sayur,” ujarnya, Rabu (2/9/2020). (Baca juga: Juragan Barang Bekas Tewas Dibunuh Mantan Karyawannya)

Sinarto meminta pada pengelola wisata agar serius melakukan tata kelola wisata lebih bagus, menyenangkan dan memperhatikan faktor keselatan pengunjung. Dengan demikian, wisata ini akan digemari masyarakat. (Baca juga: Peduli Tenaga Medis, PT Wings Surya Serahkan 4 Unit Swab Station ke Pemkot Surabaya)

“Daya tarik wisata harus terintegrasi dengan desa wisatanya. Jangan sampai ditempat daya tarik malah dipenuhi bangunan rumah baru yang mengganggu fasilitas kepariwisataan,” jelasnya.
(boy)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content