Siapkan Hotel Karantina Penanganan Covid-19, Inovasi Sulsel Diapresiasi

Sabtu, 02 Mei 2020 - 21:37 WIB
Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah saat berbincang dengan relawan di Hotel Swissbell Losari yang menjadi salah satu hotel karantina kasus covid-19 di Sulsel. Foto/Istimewa
MAKASSAR - Langkah Pemprov Sulsel menyiapkan hotel karantina dalam penanganan virus corona alias covid-19 mendapatkan apresiasi. Bahkan, Sulsel diklaim masuk sebagai salah satu yang terbaik untuk inovasi terkait shelter.

"Dengan pelayanan ini, Sulsel menjadi salah satu best innovation untuk penanganan covid-19 terkait shelter. Sulsel setelah Jakarta memakai hotel untuk shelter,” ungkap Koordinator Relawan Pendamping yang bertugas di Swissbel Losari, Alita Karen.



Salah satu lokasi hotel karantina yang disiapkan Sulsel yakni di Hotel Swissbel Losari. Di situ, Orang Tanpa Gejala (OTG) dan Orang Dalam Pemantauan (ODP) terus dipantau kondisi kesehatannya.

Alita berpendapat hadirnya pelayanan ini sebagai bentuk negara hadir dalam penanganan covid-19. "Negara sebenarnya sudah hadir untuk kasus covid-19 ini. Karena Pemprov Sulsel sudah sangat concern dengan situasi yang terjadi di masyarakat."

Dalam penanganan covid-19, dimana ODP maupun OTG tidak mampu merawat dirinya sendiri di rumah, Pemprov Sulsel mengalihkan mereka semua ke satu tempat/shelter. Di tempat ini, semua dijamin, mulai dari keamanan, kesehatan dan makanannya.

Karen yang merupakan seorang aktivis bersama sembilan relawan lainnya dari berbagai latar belakang, berupaya membuat peserta merasa nyaman dengan memberikan berbagai pelayanan dan aktivitas.

“Jangan membuat stigma terhadap mereka yang positif. Mereka sebenarnya tidak apa-apa, justru sangat bagus jika mereka open status, itu menjadi warning buat orang lain,” ucapnya.



Sementara itu, Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, yang kembali melakukan kunjungan ke Hotel Swissbel Losari, belum lama ini nampak berinteraksi langsung dengan para relawan pendamping, peserta/pasien serta para penyintas covid-19.

Sejauh ini, di hotel tersebut terdapat 164 peserta yang menjalani karantina. Dan tiga orang yang dirujuk ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.

“Hari ini datang dari Luwu Utara, kita akan menerima 19 santri dari Jawa Timur, mereka sedang dalam perjalanan,” tutup Gubernur Nurdin.
(tri)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content