Tim RIDO Bakal ke MK, Timses Pram-Doel: Hampir 10 Persen Bedanya
Minggu, 08 Desember 2024 - 20:50 WIB
JAKARTA - Saksi Tim Pasangan Ridwan Kamil-Suswono ( RIDO ) Ramdan Alamsyah menyebut akan membawa hasil penetapan suara Pilkada Jakarta ke Mahkamah Konstitusi (MK) dalam beberapa hari ke depan. Hal itu ia sampaikan ketika menghadiri rekapitulasi berjenjang tingkat provinsi oleh KPU Jakarta di Hotel Sari Pan Pasific Jakarta, Minggu (8/12/2024).
"Karena itu hak, dalam satu dua hari ini kami akan daftarkan dan tentunya ini menjadi contoh betapa buruknya kualitas daripada profesionalisme yang dipertontonkan KPU DKI Jakarta dan jajaran," kata Ramdan.
Ramdan juga mengungkapkan beragam dugaan kecurangan yang terjadi dalam Pilkada Jakarta 2024. Dia menyebut dugaan kecurangan terjadi di kota-kota yang ada di Jakarta termasuk di Kepulauan Seribu.
"Kami sudah sampaikan keberatan-keberatan yang memang menurut kami pun diamini oleh tim paslon 02 bahwa terjadi banyak sekali kecurangan-kecurangan," tuturnya.
Bahkan pihaknya telah melaporkan dugaan kecurangan itu ke Bawaslu, namun tak ditanggapi dengan cepat laporan pihaknya. "Laporan begitu banyak tentang tidak adanya orang menerima C6, karena kualitas sebuah demokrasi ditentukan pula oleh seberapa banyak masyarakat yang antusias," katanya.
"Setiap laporan yang kami laporkan tidak segera gercep, tidak cepat penanganannya, sedangkan dugaan kami setiap adanya laporan-laporan yang dilakukan oleh paslon lain sangat cepat penanganannya," sambungnya.
"Karena itu hak, dalam satu dua hari ini kami akan daftarkan dan tentunya ini menjadi contoh betapa buruknya kualitas daripada profesionalisme yang dipertontonkan KPU DKI Jakarta dan jajaran," kata Ramdan.
Ramdan juga mengungkapkan beragam dugaan kecurangan yang terjadi dalam Pilkada Jakarta 2024. Dia menyebut dugaan kecurangan terjadi di kota-kota yang ada di Jakarta termasuk di Kepulauan Seribu.
"Kami sudah sampaikan keberatan-keberatan yang memang menurut kami pun diamini oleh tim paslon 02 bahwa terjadi banyak sekali kecurangan-kecurangan," tuturnya.
Bahkan pihaknya telah melaporkan dugaan kecurangan itu ke Bawaslu, namun tak ditanggapi dengan cepat laporan pihaknya. "Laporan begitu banyak tentang tidak adanya orang menerima C6, karena kualitas sebuah demokrasi ditentukan pula oleh seberapa banyak masyarakat yang antusias," katanya.
"Setiap laporan yang kami laporkan tidak segera gercep, tidak cepat penanganannya, sedangkan dugaan kami setiap adanya laporan-laporan yang dilakukan oleh paslon lain sangat cepat penanganannya," sambungnya.
Baca Juga
Timses Pram-Doel: Hampir 10 Persen Bedanya
Lihat Juga :
tulis komentar anda