Mahasiswa Pamekasan se-Malang Raya Deklarasi Mendukung KHARISMA di Pilkada Pamekasan
Sabtu, 23 November 2024 - 20:24 WIB
MALANG - Dukungan terhadap pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Pamekasan nomor urut dua yakni KH Kholilurrahman dan Haji Sukriyanto terus mengalir. Kali ini, pasangan yang disingkat KHARISMA (Kholilurrahman-Sukriyanto Pamekasan Bangkit Bersama) ini mendapat dukungan dari Perhimpunan Mahasiswa Pamekasan se-Malang Raya.
Dukungan tersebut secara resmi disampaikan pada acara yang bertajuk Deklarasi Perhimpunan Mahasiswa Pamekasan se-Malang Raya kepada KHARISMA dan Doa Bersama untuk Pilkada Damai Pamekasan 2024 di Essensia Cafe and Space, Mulyoagung, Dau, Malang, Jumat (22/11/24).
Koordinator Presidium Perhimpunan Mahasiswa Pamekasan se-Malang Raya, Haidar Ali Muqaddas mengungkapkan, deklarasi tersebut dimaksudkan untuk pasangan Kholilurrahman-Sukriyanto. "Deklarasi ini dihadiri oleh mahasiswa Pamekasan hampir keseluruhan perwakilan setiap kampus di Malang bergabung di acara kami. Mayoritas bergabung. Alhamdulillah," kata Haidar Ali Muqaddas kepada wartawan setelah acara selesai.
Deklarasi dilatarbelakangi keresahan mahasiswa yang merasa kurang diperhatikan Pemkab Pamekasan. Menurutnya, kondisi ini harus disikapi. Dan salah satu cara untuk hal tersebut, lanjut dia, adalah dengan menitipkan mimpi dan harapan kepada kandidat cabup dan cawabup Pamekasan pada Pilkada 2024.
"Dan dukungan ini adalah hasil kristalisasi kawan-kawan. Alamiah dan organik, tanpa dibuat-buat. Dalam hal ini, kami menitipkan mimpi dan harapan ini kepada Kiai Kholil dan Haji Sukri," kata mahasiswa tingkat akhir Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang ini.
Moh Khoirurrahman, Koordinator Presidium Perhimpunan Mahasiswa Pamekasan Universitas Tribhuwana Tunggadewi, mengungkapkan banyak menemukan pesan dan harapan masyarakat.
"Kiai Kholil ini mantan Bupati. Keluarga kami di rumah dulu kebetulan pernah dapat bantuan jenset. Dan masyarakat di sekitar desa saya sering saya temui sering bergosip, gosipnya tentang mereka yang kangen kepada kepemimpinan Kiai Kholil baik dari kalangan petani dan nelayan," jelas alumnus Ponpes Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo tersebut.
Rendi Yudha Maulana, Koordinator Presidium Perhimpunan Mahasiswa Pamekasan Universitas Merdeka (Unmer) Malang, mengungkapkan anak-anak muda tak boleh dipandang sebelah mata. Untuk itu, menurut Rendi, mereka memutuskan keberpihakan.
"Kita mungkin hanya api-api kecil, tapi ini lah kita. Hari ini kita menentukan keberpihakan. Itu yang paling mahal dan penting. Satu kesatuan dalam menyatukan perbedaan kampus untuk Pamekasan maju," ucapnya.
Dukungan tersebut secara resmi disampaikan pada acara yang bertajuk Deklarasi Perhimpunan Mahasiswa Pamekasan se-Malang Raya kepada KHARISMA dan Doa Bersama untuk Pilkada Damai Pamekasan 2024 di Essensia Cafe and Space, Mulyoagung, Dau, Malang, Jumat (22/11/24).
Koordinator Presidium Perhimpunan Mahasiswa Pamekasan se-Malang Raya, Haidar Ali Muqaddas mengungkapkan, deklarasi tersebut dimaksudkan untuk pasangan Kholilurrahman-Sukriyanto. "Deklarasi ini dihadiri oleh mahasiswa Pamekasan hampir keseluruhan perwakilan setiap kampus di Malang bergabung di acara kami. Mayoritas bergabung. Alhamdulillah," kata Haidar Ali Muqaddas kepada wartawan setelah acara selesai.
Deklarasi dilatarbelakangi keresahan mahasiswa yang merasa kurang diperhatikan Pemkab Pamekasan. Menurutnya, kondisi ini harus disikapi. Dan salah satu cara untuk hal tersebut, lanjut dia, adalah dengan menitipkan mimpi dan harapan kepada kandidat cabup dan cawabup Pamekasan pada Pilkada 2024.
"Dan dukungan ini adalah hasil kristalisasi kawan-kawan. Alamiah dan organik, tanpa dibuat-buat. Dalam hal ini, kami menitipkan mimpi dan harapan ini kepada Kiai Kholil dan Haji Sukri," kata mahasiswa tingkat akhir Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang ini.
Moh Khoirurrahman, Koordinator Presidium Perhimpunan Mahasiswa Pamekasan Universitas Tribhuwana Tunggadewi, mengungkapkan banyak menemukan pesan dan harapan masyarakat.
"Kiai Kholil ini mantan Bupati. Keluarga kami di rumah dulu kebetulan pernah dapat bantuan jenset. Dan masyarakat di sekitar desa saya sering saya temui sering bergosip, gosipnya tentang mereka yang kangen kepada kepemimpinan Kiai Kholil baik dari kalangan petani dan nelayan," jelas alumnus Ponpes Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo tersebut.
Rendi Yudha Maulana, Koordinator Presidium Perhimpunan Mahasiswa Pamekasan Universitas Merdeka (Unmer) Malang, mengungkapkan anak-anak muda tak boleh dipandang sebelah mata. Untuk itu, menurut Rendi, mereka memutuskan keberpihakan.
"Kita mungkin hanya api-api kecil, tapi ini lah kita. Hari ini kita menentukan keberpihakan. Itu yang paling mahal dan penting. Satu kesatuan dalam menyatukan perbedaan kampus untuk Pamekasan maju," ucapnya.
tulis komentar anda