Kebiasaan Pahlawan Nasional Bung Tomo, Tokoh Pertempuran 10 November Surabaya yang Jarang Diketahui
Minggu, 10 November 2024 - 08:09 WIB
Nalar berpikirnya selalu ingin membuat perubahan, ambisinya selalu membangun demi kepentingan orang banyak. Sikap Bung Tomo yang demikian justru mudah diterima serta diikuti oleh orang-orang di sekelilingnya.
Hal semacam itu tidak banyak dimiliki oleh orang lain. Kebiasaan Bung Tomo itu tampaknya terbawa hingga ia menginjak usia dewasa ketika terlibat dalam berbagai gerakan perjuangan melawan penjajah.
Ia tidak hanya pandai mempengaruhi masyarakat abangan, santri, tetapi juga kalangan priyayi. Bahkan meskipun tidak pernah nyantri di pesantren, ia bisa mempengaruhi kalangan santri untuk terlibat langsung dalam pertempuran 10 November di Surabaya.
Sifat Bung Tomo kedua yakni adalah banyak tawa dan berbicara dengan meriah. Walaupun Bung Tomo adalah pejuang yang berkarakter keras, tegas, lugas, dan memiliki sinar mata yang sangat tajam bagaikan sorot api, jika menatap lawan bicaranya.
Namun Bung Tomo juga sebenarnya memiliki kebiasaan baik setiap kali berbicara. Setiap obrolan dengan Bung Tomo kerap kali disertai gelak tawa dan dengan bicaranya yang meriah.
Sehingga meskipun setiap bicaranya serius, tidak terbelit - belit, tapi tak pernah dirasa kaku, dan tetap dalam suasana yang sangat menyenangkan.
Meskipun Bung Tomo dikenal sebagai sosok hang tegas dan keras dalam bersikap, orang - orang yang mengenalnya secara umum merasa senang setiap kali berbicara dengannya.
Bicaranya tidak pernah membosankan, diselingi canda dan tawa, serta tidak memiliki kesan menggurui lawan bicaranya, sehingga orang-orang di sekelilingnya merasa nyaman.
Kebiasaan ketiga Bung Tomo adalah selalu membawa oleh-oleh. Setiap Bung Tomo pulang dari tugas atau ketika bertugas ke luar daerah, ia tidak pernah datang dengan tangan hampa.
tulis komentar anda