Desa Bare III Ngada Andalkan Ternak Kambing untuk Kembangkan Ekonomi Desa
Jum'at, 11 Oktober 2024 - 19:31 WIB
NGADA - Masyarakat Desa Bere III, Golewa Selatan, Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengembangkan ternak kambing sebagai motor penggerak pembangunan ekonomi lokal.
Inovasi ini merupakan bagian dari proyek demplot Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal di kawasan Indonesia Timur.
Proyek ini dikelola oleh Kelompok Penerima Bantuan (KPB) Maju Lestari Desa Bere III yang terdiri dari 14 anggota. Mereka secara bersama-sama merawat 52 ekor kambing.
"Saat Program TEKAD hadir di desa kami, awalnya kami mengusulkan budidaya ikan, namun ditolak. Kemudian kami mengajukan ternak kambing dan akhirnya disetujui," kata Ketua KPB Maju Lestari, Patrisius Peka, Kamis (11/10/2023).
Patrisius mengatakan kambing dipilih sebagai komoditas karena mudahnya akses pakan yang tersedia di sekitar desa. Dari 52 kambing, tujuh adalah jantan, sedangkan sisanya betina, yang semuanya dibeli dari Kabupaten Ngada.
"Pemukiman kami dekat dengan perkebunan dan hutan, sehingga pakan kambing tidak sulit didapat," katanya.
Kelompok penerima bantuan Maju Lestari terdiri dari laki-laki, perempuan, hingga warga dengan disabilitas mental, merawat ternak kambing secara bergotong-royong. Mereka berbagi tugas dalam membersihkan kandang, menyediakan pakan, dan memastikan kesehatan hewan.
Inovasi ini merupakan bagian dari proyek demplot Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal di kawasan Indonesia Timur.
Proyek ini dikelola oleh Kelompok Penerima Bantuan (KPB) Maju Lestari Desa Bere III yang terdiri dari 14 anggota. Mereka secara bersama-sama merawat 52 ekor kambing.
"Saat Program TEKAD hadir di desa kami, awalnya kami mengusulkan budidaya ikan, namun ditolak. Kemudian kami mengajukan ternak kambing dan akhirnya disetujui," kata Ketua KPB Maju Lestari, Patrisius Peka, Kamis (11/10/2023).
Patrisius mengatakan kambing dipilih sebagai komoditas karena mudahnya akses pakan yang tersedia di sekitar desa. Dari 52 kambing, tujuh adalah jantan, sedangkan sisanya betina, yang semuanya dibeli dari Kabupaten Ngada.
"Pemukiman kami dekat dengan perkebunan dan hutan, sehingga pakan kambing tidak sulit didapat," katanya.
Kelompok penerima bantuan Maju Lestari terdiri dari laki-laki, perempuan, hingga warga dengan disabilitas mental, merawat ternak kambing secara bergotong-royong. Mereka berbagi tugas dalam membersihkan kandang, menyediakan pakan, dan memastikan kesehatan hewan.
tulis komentar anda