Pernah Hidup Susah, Andra Soni Ingin Buka Lapangan Pekerjaan di Banten
Senin, 21 Oktober 2024 - 13:18 WIB
“Dengan dibukanya Jalan Tol Serang-Panimbang, maka UMKM Banten Selatan lebih didorong kepada kegiatan produksi pangan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru,” terangnya.
Lapangan pekerjaan berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat. Angka warga miskin di Banten pada Maret 2024 mencapai 5,84 persen atau sebanyak 791 ribu.
Ketimpangan ekonomi antara Banten Utara dengan Banten Selatan harus ditekan. Pemprov dan pemerintah pusat menargetkan investasi besar dalam Rencana Pembangunan Daerah 2023-2026.
Investasi mencapai Rp60 triliun di Banten, sebagian besar berada di sektor perdagangan, industri, dan telekomunikasi, orientasi investasi masih perlu memanfaatkan potensi sumber daya lokal.
“Kita memiliki program Banten Ramah investasi, industri dan penyerapan tenaga kerja. Ada juga ada pelatihan dan pendidikan vokasional,” tuturnya.
Program ini dirancang membekali individu dengan keterampilan praktis dan pengetahuan keterampilan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja saat ini. Program ini fokus pengembangan kompetensi profesional seperti kompetensi teknis, manajerial, komunikasi, dan etika kerja.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas SDM perdesaan dan perkotaan yang dituntut untuk terus berkembang di tiap wilayah di Provinsi Banten.
Kemudian program lainnya yakni Tunas Lokal, yakni tenaga kerja unggulan untuk akses dan sinergi. Akses terhadap tenaga kerja lokal adalah aspek penting dalam pengembangan ekonomi dan sosial suatu daerah.
Mengutamakan tenaga kerja lokal membawa berbagai manfaat baik bagi perusahaan program ini bertujuan mengutamakan tenaga kerja lokal dalam dunia industri. Kemudian akan dibuat zona serapan tenaga kerja lokal sebesar 70 persen.
Pemerintah dan industri akan menjamin tenaga kerja lokal yang memiliki kemampuan dan tersertifikasi, untuk menduduki posisi tinggi di perusahaan tersebut. Sehingga mereka bisa bersaing dengan tenaga kerja dari luar Banten maupun asing.
Lapangan pekerjaan berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat. Angka warga miskin di Banten pada Maret 2024 mencapai 5,84 persen atau sebanyak 791 ribu.
Ketimpangan ekonomi antara Banten Utara dengan Banten Selatan harus ditekan. Pemprov dan pemerintah pusat menargetkan investasi besar dalam Rencana Pembangunan Daerah 2023-2026.
Investasi mencapai Rp60 triliun di Banten, sebagian besar berada di sektor perdagangan, industri, dan telekomunikasi, orientasi investasi masih perlu memanfaatkan potensi sumber daya lokal.
“Kita memiliki program Banten Ramah investasi, industri dan penyerapan tenaga kerja. Ada juga ada pelatihan dan pendidikan vokasional,” tuturnya.
Program ini dirancang membekali individu dengan keterampilan praktis dan pengetahuan keterampilan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja saat ini. Program ini fokus pengembangan kompetensi profesional seperti kompetensi teknis, manajerial, komunikasi, dan etika kerja.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas SDM perdesaan dan perkotaan yang dituntut untuk terus berkembang di tiap wilayah di Provinsi Banten.
Kemudian program lainnya yakni Tunas Lokal, yakni tenaga kerja unggulan untuk akses dan sinergi. Akses terhadap tenaga kerja lokal adalah aspek penting dalam pengembangan ekonomi dan sosial suatu daerah.
Mengutamakan tenaga kerja lokal membawa berbagai manfaat baik bagi perusahaan program ini bertujuan mengutamakan tenaga kerja lokal dalam dunia industri. Kemudian akan dibuat zona serapan tenaga kerja lokal sebesar 70 persen.
Pemerintah dan industri akan menjamin tenaga kerja lokal yang memiliki kemampuan dan tersertifikasi, untuk menduduki posisi tinggi di perusahaan tersebut. Sehingga mereka bisa bersaing dengan tenaga kerja dari luar Banten maupun asing.
tulis komentar anda