Kisah Hayam Wuruk Kirim Surat Lempeng Emas untuk Merajut Hubungan dengan Dinasti Ming
Sabtu, 12 Oktober 2024 - 09:00 WIB
PERANG Bubat di masa Kerajaan Majapahit dipimpin oleh Hayam Wuruk berimbas pada sektor pemerintahan. Gajah Mada sebagai Mahapatih Amangkubhumi dicopot, karena dianggap melakukan kesalahan besar dalam Perang Bubat.
Sepeninggal Mahapatih Gajah Mada pada 1364 itu jabatannya dibiarkan kosong. Sementara waktu jabatan itu diisi langsung oleh Hayam Wuruk, berdasarkan musyawarah besar keluarga kerajaan Majapahit.
Alhasil Hayam Wuruk mengemban dua jabatan sebagai kepala negara, serta mahapatih. Tapi lambat laun beban yang dialami Hayam Wuruk kian menumpuk. Hal ini menyebabkan jabatan Mahapatih Amangkubhumi itu dilepaskannya usai tiga tahun rangkap jabatan.
Hayam Wuruk sebagaimana pada “Pemugaran Persada Sejarah Leluhur Majapahit”, dikisahkan sudah mulai kewalahan. Keputusan akhirnya diambil dengan menunjuk Gajah Enggon pada tahun 1367, sebagai Patih Amangkubhumi.
Pada pemerintahan Hayam Wuruk, antara 1351-1389 hubungan Majapahit dengan China yang sejak lama di masa Mahapatih Gajah Mada telah diputuskan, dilangsungkan lagi. Pada 1368 utusan Majapahit datang di negeri China membawa upeti untuk kaisar dari Dinasti Yuan.
Pada waktu itu di negeri China sedang timbul huru-hara, yang mengakibatkan jatuhnya pemerintahan Dinasti Yuan. Seorang anak petani Tsu Yuan Tsiang yang menjadi pendeta Budha, pada tahun 1358 berhasil menguasai Nanking dan beberapa daerah di China Selatan.
Ia bertekad meletakkan kependetaannya untuk memimpin tentara pemberontakan, ketika asramanya dirusak oleh tentara Dinasti Yuan. Dari Nanking Tsu Yuan Tsiang bergerak ke utara menuju Peking dan berhasil mengusir Kaisar pada tahun 1368.
Sepeninggal Mahapatih Gajah Mada pada 1364 itu jabatannya dibiarkan kosong. Sementara waktu jabatan itu diisi langsung oleh Hayam Wuruk, berdasarkan musyawarah besar keluarga kerajaan Majapahit.
Alhasil Hayam Wuruk mengemban dua jabatan sebagai kepala negara, serta mahapatih. Tapi lambat laun beban yang dialami Hayam Wuruk kian menumpuk. Hal ini menyebabkan jabatan Mahapatih Amangkubhumi itu dilepaskannya usai tiga tahun rangkap jabatan.
Baca Juga
Hayam Wuruk sebagaimana pada “Pemugaran Persada Sejarah Leluhur Majapahit”, dikisahkan sudah mulai kewalahan. Keputusan akhirnya diambil dengan menunjuk Gajah Enggon pada tahun 1367, sebagai Patih Amangkubhumi.
Pada pemerintahan Hayam Wuruk, antara 1351-1389 hubungan Majapahit dengan China yang sejak lama di masa Mahapatih Gajah Mada telah diputuskan, dilangsungkan lagi. Pada 1368 utusan Majapahit datang di negeri China membawa upeti untuk kaisar dari Dinasti Yuan.
Pada waktu itu di negeri China sedang timbul huru-hara, yang mengakibatkan jatuhnya pemerintahan Dinasti Yuan. Seorang anak petani Tsu Yuan Tsiang yang menjadi pendeta Budha, pada tahun 1358 berhasil menguasai Nanking dan beberapa daerah di China Selatan.
Ia bertekad meletakkan kependetaannya untuk memimpin tentara pemberontakan, ketika asramanya dirusak oleh tentara Dinasti Yuan. Dari Nanking Tsu Yuan Tsiang bergerak ke utara menuju Peking dan berhasil mengusir Kaisar pada tahun 1368.
Baca Juga
tulis komentar anda