Rangga Nyesel Sunda Empire Bikin Gaduh tapi Tak Ngaku Salah, Ini Alasannya

Selasa, 25 Agustus 2020 - 21:25 WIB
Terdakwa Rangga Sasana di persidangan menjelaskan soal Sunda Empire. Foto/Istimewa
BANDUNG - Ki Ageng Raden Rangga Sasana, terdakwa kasus Sunda Empire mengaku menyesal Sunda Empire telah membuat kegaduhan dan polemik di tengah masyarakat sehingga membuatnya masuk penjara. Meski menyesal, tetapi Rangga enggan mengaku salah.

Penyesalan pria yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Sunda Empire berpangkat jenderal bintang tiga ini mengatakan, akibat kegaduhan dan polemik tersebut, pertemuan antaribu negara di muka bumi pada Juli 2020, batal. (BACA JUGA: Nasri: Jika Tidak Daftar Ulang ke Sunda Empire, Semua Negara Tak Boleh Cetak Uang )

Pernyataan itu disampaikan Rangga saat dihadirkan dalam sidang lanjutan di Pengadilan Negeri (PN) Kelas 1A Khusus Bandung, Jalan RE Martadinata, Kota Bandung, Selasa (25/8/2020). (BACA JUGA: Jenderal Bintang 3 Hadir di Sidang Sunda Empire, Majelis Hakim Tertawa )

Rangga Sasana hadir dengan mengenakan jas kebesaran sebagai Sekjen Sunda Empire. Jas biru dongker yang dikenakan Rangga lengkap dengan tanda pangkat jenderal bintang tiga di pundak kanan dan kiri. Selain Rangga, hadir pula terdakwa Nasri Banks yang menjabat Perdana Menteri Sunda Empire dan Raden Ratna Ningrum sebagai Ratu atau Ibu Ratu Sunda Empire.



"Saya menyesal pada posisi perseteruan ini menjadi polemik. Artinya, pada posisi kegaduhan, saya menyesal. Harusnya polemik Sunda Empire dan lainnya harus sinergi," kata Rangga tanpa menjelaskan sinergi yang dimaksud. (BACA JUGA: Sunda Empire Viral, Budayawan: Ini Penyebaran Halusinasi )

"Berkaitan dengan salah, kalau dinyatakan salah, nanti pak hakim. Saya didakwa pasal membuat kegaduhan dan keonaran. Jika atas perbuatan saya tidak ada yang saling bunuh, apa pantas pasal itu dijerat ke saya," kilah Rangga.

Dalam persidangan, Rangga kembali "bercerita" tentang aktivitasnya sebelum ditangkap polisi dari Polda Jabar. Beberapa hari sebelum ditangkap, Rangga Sasana mengaku sempat bertemu dengan perwakilan diplomatik negara Malaysia, Singapura, dan Amerika di Bali.

"Sebelum ditangkap di Polda, ada hubungan diplomatik Malaysia, Singapore, dan Amerika dalam rangka menggantikan sistem yang ada Jack Ma dan Bill Gates. Kami kemudian bertemu konsulat negara," ujar Rangga.

Pertemuan itu, tutur Rangga, membahas rencana pertemuan ibu negara seluruh dunia pada Juli 2020. "Melahirkan di bulan Juli. Pertemuan ibu negara seluruh bumi. Yang dihadiri oleh Jokowi juga. Waktu itu sudah ada support dari Mahathir (mantan Perdana Menteri Malaysia). Ga terlaksana karena diganggu (petinggi Sunda Empire ditangkap)," tutur Rangga.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content