Profil Yudian Wahyudi, Kepala BPIP yang Larang Paskibraka Putri Berjilbab saat Bertugas
Kamis, 15 Agustus 2024 - 12:10 WIB
Yudian juga telah meraih gelar Bachelor of Art (BA) dan doktorandus di Fakultas Syariah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada 1982 dan 1987, serta BA dari Fakultas Filsafat UGM pada 1986.
Dari sisi akademisi, Yudian sempat mengikuti dan terpilih dalam program Pembibitan Calon Dosen IAIN se-Indonesia yang dicanangkan Menteri Agama Munawir Sjadzali di tahun 1988.
Kemudian di tahun 1994, dia mengikuti tes dan berhasil memenangkan beasiswa untuk doktor. Setelah menyelesaikan pendidikan doktor (PhD) di McGill University, Kanada, Yudian lantas berhasil menembus Harvard Law School di Amerika Serikat (AS) pada 2002-2004.
Hal itu menjadikannya sebagai dosen pertama dari Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) yang berhasil menembus Harvard.
Tidak cukup sampai situ, Yudian juga sukses menjadi profesor dan tergabung dalam American Association of University Professors periode 2005-2006, serta dipercaya mengajar di Comparative Department, Tufts University, AS.
Dengan berbagai gelar bergengsinya itu, dirinya kemudian diangkat menjadi Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta periode 2016-2020.
Pada saat menjadi Rektor UIN Sunan Kalijaga, Yudian sempat membuat aturan terkait larangan menggunakan cadar bagi mahasiswinya.
Larangan tersebut tercantum dalam surat keputusan B-1031/Un.02/R/AK.00.3/02/2018 perihal pembinaan mahasiswi bercadar tertanggal 20 Februari 2018. Kebijakan Yudian lantas menuai protes dari berbagai pihak.
Terkait larangan itu, Yudian berdalih untuk menjaga ideologi mahasiswa dan mahasiswi UIN Kalijaga serta memudahkan kampus dalam kegiatan belajar mengajar.
Dirinya curiga jika mahasiswi yang bercadar akan dengan mudah menggunakan joki saat ujian.
Dari sisi akademisi, Yudian sempat mengikuti dan terpilih dalam program Pembibitan Calon Dosen IAIN se-Indonesia yang dicanangkan Menteri Agama Munawir Sjadzali di tahun 1988.
Kemudian di tahun 1994, dia mengikuti tes dan berhasil memenangkan beasiswa untuk doktor. Setelah menyelesaikan pendidikan doktor (PhD) di McGill University, Kanada, Yudian lantas berhasil menembus Harvard Law School di Amerika Serikat (AS) pada 2002-2004.
Hal itu menjadikannya sebagai dosen pertama dari Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) yang berhasil menembus Harvard.
Tidak cukup sampai situ, Yudian juga sukses menjadi profesor dan tergabung dalam American Association of University Professors periode 2005-2006, serta dipercaya mengajar di Comparative Department, Tufts University, AS.
Dengan berbagai gelar bergengsinya itu, dirinya kemudian diangkat menjadi Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta periode 2016-2020.
Pada saat menjadi Rektor UIN Sunan Kalijaga, Yudian sempat membuat aturan terkait larangan menggunakan cadar bagi mahasiswinya.
Larangan tersebut tercantum dalam surat keputusan B-1031/Un.02/R/AK.00.3/02/2018 perihal pembinaan mahasiswi bercadar tertanggal 20 Februari 2018. Kebijakan Yudian lantas menuai protes dari berbagai pihak.
Terkait larangan itu, Yudian berdalih untuk menjaga ideologi mahasiswa dan mahasiswi UIN Kalijaga serta memudahkan kampus dalam kegiatan belajar mengajar.
Dirinya curiga jika mahasiswi yang bercadar akan dengan mudah menggunakan joki saat ujian.
Lihat Juga :
tulis komentar anda