HAN 2024, Bank Jatim Terima Penghargaan sebagai Dunia Usaha Peduli Anak
Selasa, 30 Juli 2024 - 11:27 WIB
SURABAYA - Pemprov Jatim mengapresiasi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk ( Bank Jatim ) untuk kategori Dunia Usaha Peduli Anak. Penghargaan tersebut diberikan dalam rangka puncak peringatan Hari Anak Nasional (HAN) Provinsi Jatim tahun 2024.
Direktur Mikro, Ritel & Menengah Bank Jatim R Arief Wicaksono mengatakan, Bank Jatim memang selalu konsisten memberi perhatian kepada anak-anak, utamanya dalam hal pendidikan. Banyak sekali program yang telah dijalankan emiten berkode BJTM itu demi meningkatkan kualitas hidup anak-anak.
"Kami tentu berharap penghargaan ini bisa memotivasi Bank Jatim untuk terus melakukan kegiatan-kegiatan positif," katanya, Senin (29/7/2024).
Selain itu, Bank Jatim juga gencar mengajak anak-anak di Jatim untuk menabung sejak dini lewat Tabungan SimPel (Simpanan Pelajar). Tabungan yang memang diperuntukkan untuk siswa/pelajar tersebut dilengkapi dengan persyaratan mudah dan sederhana serta fitur yang menarik. “Kami berharap Bank Jatim bisa menjadi salah satu bagian yang turut serta memberikan pendidikan kepada generasi penerus bangsa,” ucapnya.
Adapun dalam kegiatan puncak peringatan HAN Jatim 2024 itu, BJTM juga berkontribusi memberikan uang pembinaan kepada para pemenang lomba dari berbagai kategori. Seperti lomba lokakarya disabilitas individu, lomba lokakarya disabilitas kelompok, lomba antologi cerita bergambar, dan masih banyak lagi. “Kami berkomitmen akan terus ikut serta dalam berbagai program pembangunan sumber daya manusia sejak dini demi masa depan anak Indonesia yang lebih baik,” tegas Arief.
Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono mengatakan, melalui acara ini diharapkan anak-anak terlindungi dari hal-hal yang membahayakan hidupnya. "Tema besanya adalah anak terlindungi. Terlindungi dari hal-hal yang membahayakan hidupnya serta tumbuh kembangnya. Sehingga ke depan anak-anak ini akan bisa menjadi penerus bangsa," katanya.
Adhy juga mengkampanyekan gerakan lima stop terhadap anak. Lima stop itu adalah stop kasus stunting, stop bullying, stop mempekerjakan anak, stop anak tanpa KTP, dan stop perkawinan anak. “Kita bersama-sama harus bergandengan tangan untuk membawa anak-anak kita semua ke masa depan yang lebih baik," tandasnya.
Direktur Mikro, Ritel & Menengah Bank Jatim R Arief Wicaksono mengatakan, Bank Jatim memang selalu konsisten memberi perhatian kepada anak-anak, utamanya dalam hal pendidikan. Banyak sekali program yang telah dijalankan emiten berkode BJTM itu demi meningkatkan kualitas hidup anak-anak.
"Kami tentu berharap penghargaan ini bisa memotivasi Bank Jatim untuk terus melakukan kegiatan-kegiatan positif," katanya, Senin (29/7/2024).
Selain itu, Bank Jatim juga gencar mengajak anak-anak di Jatim untuk menabung sejak dini lewat Tabungan SimPel (Simpanan Pelajar). Tabungan yang memang diperuntukkan untuk siswa/pelajar tersebut dilengkapi dengan persyaratan mudah dan sederhana serta fitur yang menarik. “Kami berharap Bank Jatim bisa menjadi salah satu bagian yang turut serta memberikan pendidikan kepada generasi penerus bangsa,” ucapnya.
Adapun dalam kegiatan puncak peringatan HAN Jatim 2024 itu, BJTM juga berkontribusi memberikan uang pembinaan kepada para pemenang lomba dari berbagai kategori. Seperti lomba lokakarya disabilitas individu, lomba lokakarya disabilitas kelompok, lomba antologi cerita bergambar, dan masih banyak lagi. “Kami berkomitmen akan terus ikut serta dalam berbagai program pembangunan sumber daya manusia sejak dini demi masa depan anak Indonesia yang lebih baik,” tegas Arief.
Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono mengatakan, melalui acara ini diharapkan anak-anak terlindungi dari hal-hal yang membahayakan hidupnya. "Tema besanya adalah anak terlindungi. Terlindungi dari hal-hal yang membahayakan hidupnya serta tumbuh kembangnya. Sehingga ke depan anak-anak ini akan bisa menjadi penerus bangsa," katanya.
Adhy juga mengkampanyekan gerakan lima stop terhadap anak. Lima stop itu adalah stop kasus stunting, stop bullying, stop mempekerjakan anak, stop anak tanpa KTP, dan stop perkawinan anak. “Kita bersama-sama harus bergandengan tangan untuk membawa anak-anak kita semua ke masa depan yang lebih baik," tandasnya.
(poe)
tulis komentar anda