Volume Kendaraan Turun 80% selama Sepekan PSBB di Cimahi, Lalu Lintas Lancar
Jum'at, 01 Mei 2020 - 18:33 WIB
CIMAHI - Sebagai daerah perlintasan, volume kendaraan baik motor maupun mobil di Kota Cimahi pada kondisi normal setiap hari, cukup tinggi. Namun sejak Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diterapkan, volume kendaraan turun cukup signifikan.
"Pada kondisi normal, jumlah kendaraan mencapai 100.000 per hari. Namun dalam sepekan terakhir sejak diberlakukan PSBB, turun 80% atau menjadi hanya 20.000 per hari," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Cimahi Yanuar Taufik, Jumat (1/5/2020).
Yanuar mengemukakan, berdasarkan data Dinas Perhubungan Kota Cimahi sejak 22-28 April 2020, jumlah kendaraan roda dua yang melintas mencapai 101.582 unit dengan rata-rata per hari mencapai 14.000 sampai 20.000.
Sedangkan jumlah kendaraan roda empat mencapai 29.382 unit dengan rata-rata per hari mencapai 4.000. "Jadi kalau dirata-ratakan volume kendaraan turun sekitar 70-80% jika dibandingkan saat kondisi normal," ujar dia.
Disinggung mengenai jumlah pelanggaran selama pelaksanaan PSBB, tutur Yanuar, mencatat ada ribuan pengguna kendaraan yang terjaring karena melanggar aturan PSBB.
Seperti, salah satunya pengendara yang tidak memakai masker mencapai sebanyak 2.491 orang. Sedangkan jumlah pengendara mobil membawa penumpang yang melebihi ketentuan mencapai 3.111 orang. Rata-rata 120-400 pelanggaran per hari.
Sedangkan untuk sanksi kendaraan yang disuruh putar balik ada sebanyak 1.220 pelanggaran. Dikatakannya, data tersebut diperoleh dari seluruh 13 titik check point, yang tersebar di 15 kelurahan se-Kota Cimahi, yang dijaga petugas gabungan dari unsur Pemkot Cimahi, Polri, dan TNI. "Kondisi lalu lintas selama sepekan pemberlakuan PSBB sudah sesuai target yang dicanangkan," tutur Kadishub.
Yanuar berharap pelaksanaan PSBB ini bisa berpengaruh terhadap pencegahan penularan Corona Virus Disease (Covid-19). Untuk itu, warga Kota Cimahi diimbau untuk sementara waktu menahan diri di rumah, tidak berpergian kemana-mana.
"Kalau melihat pergerakan orang dan kendaraan, PSBB ini efektif bahkan melebihi target. Makanya pemantauan di check point akan terus diperketat termasuk di jalur-jalur tikus (alternatif)," pungka Yanuar.
"Pada kondisi normal, jumlah kendaraan mencapai 100.000 per hari. Namun dalam sepekan terakhir sejak diberlakukan PSBB, turun 80% atau menjadi hanya 20.000 per hari," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Cimahi Yanuar Taufik, Jumat (1/5/2020).
Yanuar mengemukakan, berdasarkan data Dinas Perhubungan Kota Cimahi sejak 22-28 April 2020, jumlah kendaraan roda dua yang melintas mencapai 101.582 unit dengan rata-rata per hari mencapai 14.000 sampai 20.000.
Sedangkan jumlah kendaraan roda empat mencapai 29.382 unit dengan rata-rata per hari mencapai 4.000. "Jadi kalau dirata-ratakan volume kendaraan turun sekitar 70-80% jika dibandingkan saat kondisi normal," ujar dia.
Disinggung mengenai jumlah pelanggaran selama pelaksanaan PSBB, tutur Yanuar, mencatat ada ribuan pengguna kendaraan yang terjaring karena melanggar aturan PSBB.
Seperti, salah satunya pengendara yang tidak memakai masker mencapai sebanyak 2.491 orang. Sedangkan jumlah pengendara mobil membawa penumpang yang melebihi ketentuan mencapai 3.111 orang. Rata-rata 120-400 pelanggaran per hari.
Sedangkan untuk sanksi kendaraan yang disuruh putar balik ada sebanyak 1.220 pelanggaran. Dikatakannya, data tersebut diperoleh dari seluruh 13 titik check point, yang tersebar di 15 kelurahan se-Kota Cimahi, yang dijaga petugas gabungan dari unsur Pemkot Cimahi, Polri, dan TNI. "Kondisi lalu lintas selama sepekan pemberlakuan PSBB sudah sesuai target yang dicanangkan," tutur Kadishub.
Yanuar berharap pelaksanaan PSBB ini bisa berpengaruh terhadap pencegahan penularan Corona Virus Disease (Covid-19). Untuk itu, warga Kota Cimahi diimbau untuk sementara waktu menahan diri di rumah, tidak berpergian kemana-mana.
"Kalau melihat pergerakan orang dan kendaraan, PSBB ini efektif bahkan melebihi target. Makanya pemantauan di check point akan terus diperketat termasuk di jalur-jalur tikus (alternatif)," pungka Yanuar.
(awd)
tulis komentar anda