Raih Peringkat Tiga Penghasil Migas Nasional, Pj Gubernur Jatim Tekankan Pentingnya Manajemen Rantai Pasok
Senin, 10 Juni 2024 - 18:03 WIB
Tidak sekadar meningkatkan kualitas industri migas dari sisi ekonomi, kegiatan ini dinilai memiliki dampak global, khususnya dalam negeri untuk berpartisipasi aktif meningkatkan daya saing dan membentuk efek berganda untuk perekonomian nasional. Salah satunya adalah membantu pelaku UMKM berupa pembinaan dan bantuan modal kerja.
"Upaya tersebut tidak sekadar menegaskan keberadaan industri sektor migas dalam hal pengelolaan migas saja, tetapi memberi efek kepada masyarakat sehingga meningkatkan daya beli dan menurunkan angka pengangguran," ujar Adhy.
Adhy menyebut, di Jawa Timur terdapat 28 wilayah kerja minyak dan gas bumi yang statusnya 8 eksplorasi, 17 produksi, dan 2 pengembangan. Hingga Maret 2024, tercatat produksi minyak bumi dan kondensat sebesar 172,227 barel oil per daya dan 734,07 million metric standart cubic feed day.
"Jawa Timur menduduki peringkat ketiga sebagai daerah penghasil migas terbesar setelah Riau dan Kalimantan Timur," katanya.
Sementara itu, Wakil SKK Migas Shinta Damayanti menjelaskan, inovasi dan terobosan digitalisasi akan menaikkan produksi, serta memudahkan database antara SKK migas dan KKKS dalam menyatukan peta hulu migas, minyak, gas, infrastruktur, sehingga diharapkan mampu memberikan perencanaan yang baik dari sisi teknis sampai proses pengadaan dan bersinergi lebih cepat.
"Data menjadi kunci untuk pemetaan dan pengadaan sehingga terintegrasi dan tidak ada miskomunikasi," ucap Shinta.
Dalam prosesnya, Shinta juga menambahkan bahwa SKK migas berkerjasama dengan Kementerian ESDM tentang laporan cadangan dan sumber daya, serta Kementerian Keuangan dalam sistem informasi terintegrasi melalui database.
"Semua kami lakukan agar bisa dibaca dalam satu platform dan prosesnya semakin cepat," tutupnya.
"Upaya tersebut tidak sekadar menegaskan keberadaan industri sektor migas dalam hal pengelolaan migas saja, tetapi memberi efek kepada masyarakat sehingga meningkatkan daya beli dan menurunkan angka pengangguran," ujar Adhy.
Adhy menyebut, di Jawa Timur terdapat 28 wilayah kerja minyak dan gas bumi yang statusnya 8 eksplorasi, 17 produksi, dan 2 pengembangan. Hingga Maret 2024, tercatat produksi minyak bumi dan kondensat sebesar 172,227 barel oil per daya dan 734,07 million metric standart cubic feed day.
"Jawa Timur menduduki peringkat ketiga sebagai daerah penghasil migas terbesar setelah Riau dan Kalimantan Timur," katanya.
Sementara itu, Wakil SKK Migas Shinta Damayanti menjelaskan, inovasi dan terobosan digitalisasi akan menaikkan produksi, serta memudahkan database antara SKK migas dan KKKS dalam menyatukan peta hulu migas, minyak, gas, infrastruktur, sehingga diharapkan mampu memberikan perencanaan yang baik dari sisi teknis sampai proses pengadaan dan bersinergi lebih cepat.
"Data menjadi kunci untuk pemetaan dan pengadaan sehingga terintegrasi dan tidak ada miskomunikasi," ucap Shinta.
Dalam prosesnya, Shinta juga menambahkan bahwa SKK migas berkerjasama dengan Kementerian ESDM tentang laporan cadangan dan sumber daya, serta Kementerian Keuangan dalam sistem informasi terintegrasi melalui database.
"Semua kami lakukan agar bisa dibaca dalam satu platform dan prosesnya semakin cepat," tutupnya.
(skr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda