Kisah Mpu Sindok, Raja Bijaksana yang Banyak Tinggalkan Jejak Prasasti dan Bendungan Megah

Senin, 10 Juni 2024 - 07:45 WIB
Selanjutnya, Prasasti Jruju tahun 930 M, yang menyebut permohonan Rakai Hujung Mpu Madhura kepada Mpu Sindok, agar Desa Jrujru di daerah Linggasutan dijadikan sima swatantra untuk merawat bangunan suci Sang Sala di Himad. Selanjutnya, ada Prasasti Waharu tahun 931 tentang nugerah Mpu Sindok kepada penduduk Desa Waharu yang dipimpin oleh Buyut Manggali. Mereka mendapatkan anugerah karena telah setia membantu melawan musuh negara.

Berikutnya ada Prasasti Sumbut tahun 931 M, yang memuat penetapan Mpu Sindok atas Desa Sumbut sebagai sima swatantra, karena kesetiaan Mapanji Jatu Ireng dan penduduk desa itu dalam menghalau musuh negara.

Prasasti Wulig memiliki kerangka tahun 8 Januari 935 M, juga menjadi prasasti peninggalan Kerajaan Mataram era Mpu Sindok, yang berisikan peresmian bendungan di Wuatan Wulas dan Wuatan Tanya yang dibangun penduduk Desa Wulig di bawah pimpinan Sang Pamgat Susuhan. Peresmian ini dilakukan oleh selir Mpu Sindok yang bernama Rakryan Mangibil.

Terakhir adalah Prasasti Anjukladang tahun 937 M, yang berisikan penetapan Mpu Sindok atas tanah sawah di Desa Anjukladang sebagai sima swatantra dan persembahan kepada bathara di Sang Hyang Prasada, serta pembangunan sebuah jayastambhas. Tugu ini sebagai peringatan atas kemenangan saat melawan serangan dari Sriwijaya yang mencapai daerah itu.
(hri)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content