Status Gunung Ruang Turun, BNPB Sebut 9.343 Warga Masih Mengungsi
Rabu, 15 Mei 2024 - 17:11 WIB
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sebanyak 9.343 jiwa penduduk Pulau Tagulandang dan Pulau Ruang Kabupaten Kepulauan Siao Tagulandang Biaro (Sitaro) masih mengungsi akibat erupsi Gunung Ruang.
Menurut data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), pada 13 Mei 2024, terjadi penurunan aktivitas Gunung Ruang dari Level IV (Awas) menjadi Level III (Siaga).
Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB juga melaporkan sebanyak 9.083 jiwa dan 5.000 rumah terdampak akibat aktivitas vulkanik Gunung Ruang.
"Peristiwa ini juga mengakibatkan 9.343 warga mengungsi tersebar di berbagai kota dan kabupaten terdekat," ungkap Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan resminya, Rabu (15/5/2024).
Sementara itu, pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sitaro melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sitaro terus melakukan upaya pemulangan pengungsi yang berada di luar kawasan rawan bencana.
Pendataan dilakukan oleh tim yang didampingi BNPB di wilayah Kecamatan Tagulandang, Kota Bitung, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara, dan Kota Manado. Selain itu, telah dilakukan survei lokasi untuk kebutuhan relokasi pengungsi.
Pemerintah Kabupaten Sitaro memutuskan memperpanjang status tanggap darurat selama 14 hari yang dimulai sejak tanggal 14 Mei – 27 Mei 2024.
Menurut data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), pada 13 Mei 2024, terjadi penurunan aktivitas Gunung Ruang dari Level IV (Awas) menjadi Level III (Siaga).
Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB juga melaporkan sebanyak 9.083 jiwa dan 5.000 rumah terdampak akibat aktivitas vulkanik Gunung Ruang.
"Peristiwa ini juga mengakibatkan 9.343 warga mengungsi tersebar di berbagai kota dan kabupaten terdekat," ungkap Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan resminya, Rabu (15/5/2024).
Sementara itu, pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sitaro melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sitaro terus melakukan upaya pemulangan pengungsi yang berada di luar kawasan rawan bencana.
Pendataan dilakukan oleh tim yang didampingi BNPB di wilayah Kecamatan Tagulandang, Kota Bitung, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara, dan Kota Manado. Selain itu, telah dilakukan survei lokasi untuk kebutuhan relokasi pengungsi.
Pemerintah Kabupaten Sitaro memutuskan memperpanjang status tanggap darurat selama 14 hari yang dimulai sejak tanggal 14 Mei – 27 Mei 2024.
tulis komentar anda