Revitalisasi Bengkel Alat Berat, Perum Jasa Tirta I Rogoh Kocek Rp1,18 Miliar
Selasa, 18 Agustus 2020 - 14:05 WIB
SURABAYA - Perum Jasa Tirta (PJT) I merevitalisasi bengkel alat berat untuk proses operasional perawatan sungai, bendung, dan bendungan. Dana revitalisasi mencapai Rp1,18 milar dari anggaran perusahaan program investasi tahun 2019. Pengerjaan dilakukan selama 5,5 bulan sejak November 2019 hingga pertengahan April 2020.
Bengkel alat berat itu kini disulap menjadi Workshop Peralatan dengan konsep ramah lingkungan. Peresmian dilakukan oleh Direktur Utama PJT I, Raymond Valiant Ruritan. Launching dilakukan secara langsung dengan jumlah peserta yang dibatasi hanya untuk beberapa undangan dan karyawan dari Workshop Peralatan Kediri.
Selain itu, peresmian juga dilakukan pula secara virtual melalui zoom meeting dan live streaming. Peresmian ditandai dengan penekanan tombol sirine oleh Dirut PJT I dilanjutkan penandatanganan prasasti. (Baca: Lembaga Pelatihan Kerja Unusa Buka Kelas Khusus Calon Pekerja ke Jepang )
"Tahun ini kita merayakan Proklamasi Kemerdekaan RI ke-75 dan tahun ini PJT I memasuki usia 30 tahun, dan pada tahun ini pula saya meresmikan revitalisasi Workshop Peralatan Kediri. Mungkin ini kesempatan yang tidak akan terulang pada masa saya dan masa mendatang," kata Raymond, Selasa (18/8/2020).
Ia bercerita perihal kunjungannya ke Bengkel Peralatan Kediri sebagai direksi pertama kali tanggal 5 Desember 2014 saat peringatan Hari Bhakti PU. Saat itu, untuk pertama kalinya juga ia melihat langsung kondisi bengkel. "Saat itu saya lihat ada banyak peralatan yang sudah menua. Barang-barang tersebut tidak tertata dengan baik bahkan banyak yang ditumbuhi sulur atau tanaman," ungkapnya.
Workshop Peralatan Kediri kini menjadi aset yang memiliki nilai tambah bagi perusahaan. Raymond berharap Workshop Peralatan dapat dimanfaatkan dengan baik untuk merawat peralatan berat perusahaan. “Semua ini menjadi salah satu bukti kerja keras yang dilakukan kawan-kawan di bawah divisi pengadaan dan pengelolaan aset," pujinya. (Baca: Demo Warga Gresik Tolak Terminal Bongkar Muat Batubara Ricuh )
Sementara itu, Manajer Utama Sumber Daya Korporat PJT I, Taufiqqurahman mengatakan, revitalisasi Bengkel Peralatan Kediri itu menjadi yang pertama dan terbesar yang dilakukan PJT I sejak berdirinya bengkel Kediri pada masa proyek Brantas. Revitalisasi bengkel ini sesuai tupoksi PJT I dalam mengelola Sumber Daya Air di lima wilayah sungai di Indonesia. Revitalisasi dilakukan baik secara fisik konstruksi dan sistem kerja,” katanya.
Taufiq menambahkan, workshop tidak hanya membawahi perbaikan alat berat tapi juga mengelola 100 unit alat berat. Selain itu, pihaknya juga melakukan pengembangan layanan internal tidak hanya melakukan pemeliharaan dan perbaikan, namun juga pembuatan ponton dan kapal keruk melalui Workshop Peralatan.
“Alat berat yang dimiliki perusahaan sudah berusia tua. Ini menjadi tantangan tersendiri, khususnya ketersediaan suku cadang di pasaran dan mahalnya biaya pemeliharaan,” terangnya.
Bengkel alat berat itu kini disulap menjadi Workshop Peralatan dengan konsep ramah lingkungan. Peresmian dilakukan oleh Direktur Utama PJT I, Raymond Valiant Ruritan. Launching dilakukan secara langsung dengan jumlah peserta yang dibatasi hanya untuk beberapa undangan dan karyawan dari Workshop Peralatan Kediri.
Selain itu, peresmian juga dilakukan pula secara virtual melalui zoom meeting dan live streaming. Peresmian ditandai dengan penekanan tombol sirine oleh Dirut PJT I dilanjutkan penandatanganan prasasti. (Baca: Lembaga Pelatihan Kerja Unusa Buka Kelas Khusus Calon Pekerja ke Jepang )
"Tahun ini kita merayakan Proklamasi Kemerdekaan RI ke-75 dan tahun ini PJT I memasuki usia 30 tahun, dan pada tahun ini pula saya meresmikan revitalisasi Workshop Peralatan Kediri. Mungkin ini kesempatan yang tidak akan terulang pada masa saya dan masa mendatang," kata Raymond, Selasa (18/8/2020).
Ia bercerita perihal kunjungannya ke Bengkel Peralatan Kediri sebagai direksi pertama kali tanggal 5 Desember 2014 saat peringatan Hari Bhakti PU. Saat itu, untuk pertama kalinya juga ia melihat langsung kondisi bengkel. "Saat itu saya lihat ada banyak peralatan yang sudah menua. Barang-barang tersebut tidak tertata dengan baik bahkan banyak yang ditumbuhi sulur atau tanaman," ungkapnya.
Workshop Peralatan Kediri kini menjadi aset yang memiliki nilai tambah bagi perusahaan. Raymond berharap Workshop Peralatan dapat dimanfaatkan dengan baik untuk merawat peralatan berat perusahaan. “Semua ini menjadi salah satu bukti kerja keras yang dilakukan kawan-kawan di bawah divisi pengadaan dan pengelolaan aset," pujinya. (Baca: Demo Warga Gresik Tolak Terminal Bongkar Muat Batubara Ricuh )
Sementara itu, Manajer Utama Sumber Daya Korporat PJT I, Taufiqqurahman mengatakan, revitalisasi Bengkel Peralatan Kediri itu menjadi yang pertama dan terbesar yang dilakukan PJT I sejak berdirinya bengkel Kediri pada masa proyek Brantas. Revitalisasi bengkel ini sesuai tupoksi PJT I dalam mengelola Sumber Daya Air di lima wilayah sungai di Indonesia. Revitalisasi dilakukan baik secara fisik konstruksi dan sistem kerja,” katanya.
Taufiq menambahkan, workshop tidak hanya membawahi perbaikan alat berat tapi juga mengelola 100 unit alat berat. Selain itu, pihaknya juga melakukan pengembangan layanan internal tidak hanya melakukan pemeliharaan dan perbaikan, namun juga pembuatan ponton dan kapal keruk melalui Workshop Peralatan.
“Alat berat yang dimiliki perusahaan sudah berusia tua. Ini menjadi tantangan tersendiri, khususnya ketersediaan suku cadang di pasaran dan mahalnya biaya pemeliharaan,” terangnya.
(don)
tulis komentar anda