Kesal Jalan Trans Sulawesi di Kolaka Jadi Kolam Lumpur, Warga Tanam Pohon Pisang
Senin, 29 April 2024 - 11:13 WIB
KOLAKA - Jalan Trans Sulawesi di Dusun III Lasao, Desa Lana, Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka , Sulawesi Tenggara (Sultra) bagaikan kolam lumpur sepanjang 150 meter. Ketebalannya mencapai 40 cm, membuat warga kesal dan terpaksa menanami jalan dengan pohon pisang dan kelapa.
Kondisi ini sudah berlangsung selama satu bulan, membuat warga di sepanjang jalur terpaksa membuat tanggul setinggi 50 cm untuk menghalau lumpur masuk ke rumah mereka. Saluran drainase di dusun pun tertutup lumpur, mengakibatkan 3 dari 21 rumah terdampak.
Lumpur jalan juga menyebabkan kemacetan panjang, dengan 7 mobil minibus dievakuasi karena terjebak dan beberapa pengendara roda dua terjatuh.
Hasna, seorang warga Dusun III Lana, mengungkapkan kekesalannya. "Warga sudah kesal dan menanami jalan dengan pisang karena kondisinya begini terus," ujarnya.
Pihak Dinas PU Kolaka telah dua kali datang untuk menormalisasi aliran drainase, namun kembali tertutup saat hujan deras. "Tiga hari lalu camat juga datang meninjau, tapi belum ada tindakan lanjut," keluh Hasna.
Warga berharap pemerintah daerah dan provinsi segera merespon kondisi ini karena takut rumah mereka diterjang lumpur, dan ibu-ibu kesulitan saat melintas.
Kepala Dusun III Lana, Muh Zaiman, mengatakan warganya sudah beberapa kali membersihkan lumpur dengan skop dan cangkul. "Warga sudah risih terus membersihkan lumpur hingga ramai-ramai pergi tanami pisang," ucapnya.
Zaiman berharap pemerintah segera menangani persoalan ini, agar jalur Trans Sulawesi di dusunnya tidak lumpuh tertutup lumpur.
Kondisi ini sudah berlangsung selama satu bulan, membuat warga di sepanjang jalur terpaksa membuat tanggul setinggi 50 cm untuk menghalau lumpur masuk ke rumah mereka. Saluran drainase di dusun pun tertutup lumpur, mengakibatkan 3 dari 21 rumah terdampak.
Lumpur jalan juga menyebabkan kemacetan panjang, dengan 7 mobil minibus dievakuasi karena terjebak dan beberapa pengendara roda dua terjatuh.
Hasna, seorang warga Dusun III Lana, mengungkapkan kekesalannya. "Warga sudah kesal dan menanami jalan dengan pisang karena kondisinya begini terus," ujarnya.
Pihak Dinas PU Kolaka telah dua kali datang untuk menormalisasi aliran drainase, namun kembali tertutup saat hujan deras. "Tiga hari lalu camat juga datang meninjau, tapi belum ada tindakan lanjut," keluh Hasna.
Warga berharap pemerintah daerah dan provinsi segera merespon kondisi ini karena takut rumah mereka diterjang lumpur, dan ibu-ibu kesulitan saat melintas.
Kepala Dusun III Lana, Muh Zaiman, mengatakan warganya sudah beberapa kali membersihkan lumpur dengan skop dan cangkul. "Warga sudah risih terus membersihkan lumpur hingga ramai-ramai pergi tanami pisang," ucapnya.
Zaiman berharap pemerintah segera menangani persoalan ini, agar jalur Trans Sulawesi di dusunnya tidak lumpuh tertutup lumpur.
(hri)
tulis komentar anda