Banjir dan Longsor Landa Kecamatan Bumiayu dan Paguyangan Brebes
Kamis, 25 April 2024 - 22:02 WIB
BREBES - Hujan deras yang mengguyur wilayah selatan Brebes, Jawa Tengah, mengakibatkan banjir bandang dan tanah longsor di dua kecamatan, yakni Kecamatan Paguyangan dan Kecamatan Bumiayu, Kamis (25/04/2024) sore.
Sejumlah titik longsoran tebing terjadi di ruas jalan Desa Kretek-Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan. Jalan kabupaten di ruas Dukuh Cirumyang, Desa Ragatunjung - Dukuh Kubang Urang Desa Cilibur, Kacamatan Paguyangan terputus.
Koordinator Lapangan (Korlap) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Brebes, Budi Sudjatmiko mengatakan, tebing -tebing yang longsor sudah dibersihkan sehingga akses jalan menuju obyek wisata Kaligua di Desa Pandansari sudah bisa dilalui kendaraan.
“Untuk jalan terputus yang menjadi penghubung Desa Ragatunjung dan Desa Cilibur, sementara belum bisa dilalui kendaraan dan masih dalam proses asesmen," ujar Budi.
Sementara akibat meluapnya Sungai Erang akibat banjir bandang di Kecamatan Bumiayu, menyebabkan sebuah jembatan penyeberangan sepanjang 16 meter dan lebar 1,6 meter terputus.
Jembatan yang terputus ungkap Budi, merupakan akses jalan penyeberangan antara warga dua pedukuhan di Desa Kalierang, yakni Pedukuhan Krajan dan Pedukuhan Pesantren.
“Beruntung bencana alam tidak menyebabkan korban jiwa. Sementara untuk kerugian hingga saat ini belum bisa ditaksir," pungkasnya.
Sejumlah titik longsoran tebing terjadi di ruas jalan Desa Kretek-Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan. Jalan kabupaten di ruas Dukuh Cirumyang, Desa Ragatunjung - Dukuh Kubang Urang Desa Cilibur, Kacamatan Paguyangan terputus.
Koordinator Lapangan (Korlap) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Brebes, Budi Sudjatmiko mengatakan, tebing -tebing yang longsor sudah dibersihkan sehingga akses jalan menuju obyek wisata Kaligua di Desa Pandansari sudah bisa dilalui kendaraan.
“Untuk jalan terputus yang menjadi penghubung Desa Ragatunjung dan Desa Cilibur, sementara belum bisa dilalui kendaraan dan masih dalam proses asesmen," ujar Budi.
Sementara akibat meluapnya Sungai Erang akibat banjir bandang di Kecamatan Bumiayu, menyebabkan sebuah jembatan penyeberangan sepanjang 16 meter dan lebar 1,6 meter terputus.
Jembatan yang terputus ungkap Budi, merupakan akses jalan penyeberangan antara warga dua pedukuhan di Desa Kalierang, yakni Pedukuhan Krajan dan Pedukuhan Pesantren.
Baca Juga
“Beruntung bencana alam tidak menyebabkan korban jiwa. Sementara untuk kerugian hingga saat ini belum bisa ditaksir," pungkasnya.
(wib)
tulis komentar anda