Kronologi Massa Perkosa 2 Wanita dan Bakar Rumah Warga saat Unjuk Rasa HAM di Nabire
Senin, 08 April 2024 - 06:59 WIB
NABIRE - Aksi unjuk rasa pelanggaran HAM di Kabupaten Nabire, Papua Tengah yang dikoordinir oleh Front Rakyat Peduli Hak Asasi Manusia berakhir brutal. Dua wanita yang lewat di lokasi demo diperkosa massa pendemo.
Mereka juga merusak sejumlah rumah warga. Aksi demonstrasi ini digelar di 6 titik di Kota Nabire. Mereka menuntut penegakan hukum terkait penyiksaan warga sipil oleh sejumlah oknum TNI di Kabupaten Puncak beberapa waktu lalu.
Kepolisian dipimpin Kapolres Nabire AKBP Wahyu S Bintoro sebelumnya telah melakukan negoisasi dengan pendemo yang tak memiliki izin untuk membubarkan diri. Namun upaya negoisasi tersebut berakhir buntu. Massa tetap ngotot untuk melakukan aksi demo pada Jumat (5/4/2024).
Personel Polres Nabire yang di-backup pasukan Brimob Yon C Polda Papua terpaksa harus melakukan tindakan tegas untuk membubarkan massa. Polisi beberapa kali menyemprot massa dengan menggunakan mobil water canon dan tembakan gas air mata.
Tindakan tegas kepolisian direspons brutal massa pendemo dengan melakukan pelemparan batu kepada petugas. Tak hanya itu, massa juga melakukan blokade jalan menggunakan tiang listrik yang di robohkan. Selain itu massa membakar ban bekas di tengah ruas jalan.
Polisibeberapa kali melepaskan tembakan gas air mata dan tembakan peringatan untuk membubarkan massa yang semakin tak terkendali. Sejumlah wanita dan anak-anak berhasil di ungsikan polisi ke tempat yang aman.
Tak terima dibubarkan polisi, massa yang semakin brutal melakukan tindakan anarkis dengan merusak dan membakar sejumlah rumah warga di sekitar lokasi demo.
Mereka juga merusak sejumlah rumah warga. Aksi demonstrasi ini digelar di 6 titik di Kota Nabire. Mereka menuntut penegakan hukum terkait penyiksaan warga sipil oleh sejumlah oknum TNI di Kabupaten Puncak beberapa waktu lalu.
Kepolisian dipimpin Kapolres Nabire AKBP Wahyu S Bintoro sebelumnya telah melakukan negoisasi dengan pendemo yang tak memiliki izin untuk membubarkan diri. Namun upaya negoisasi tersebut berakhir buntu. Massa tetap ngotot untuk melakukan aksi demo pada Jumat (5/4/2024).
Personel Polres Nabire yang di-backup pasukan Brimob Yon C Polda Papua terpaksa harus melakukan tindakan tegas untuk membubarkan massa. Polisi beberapa kali menyemprot massa dengan menggunakan mobil water canon dan tembakan gas air mata.
Tindakan tegas kepolisian direspons brutal massa pendemo dengan melakukan pelemparan batu kepada petugas. Tak hanya itu, massa juga melakukan blokade jalan menggunakan tiang listrik yang di robohkan. Selain itu massa membakar ban bekas di tengah ruas jalan.
Polisibeberapa kali melepaskan tembakan gas air mata dan tembakan peringatan untuk membubarkan massa yang semakin tak terkendali. Sejumlah wanita dan anak-anak berhasil di ungsikan polisi ke tempat yang aman.
Tak terima dibubarkan polisi, massa yang semakin brutal melakukan tindakan anarkis dengan merusak dan membakar sejumlah rumah warga di sekitar lokasi demo.
tulis komentar anda