Aksi Teror Rumah Bupati Kediri Diduga untuk Membenturkan NU
Senin, 17 Agustus 2020 - 10:03 WIB
KEDIRI - Aksi teror lempar petasan ke rumah Bupati Kediri, Minggu (16/8/2020), dini hari yang mengatasnamakan NU (Nahdlatul Ulama) dinilai bertujuan mengadu domba.
Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama (LPBH NU) Kabupaten Kediri menegaskan teror atau kekerasan yang terjadi bukan sikap jamiyah NU.
"Teror dan tindak kekerasan dalam bentuk apapun dapat dipastikan bukan wujud sikap dari jamiyah Nahdlatul Ulama," ujar Ketua Pengurus Cabang LPBH NU Kabupaten Kediri Imam Mokhlas dalam pernyataan tertulisnya.
Pernyataan LPBH NU Kabupaten Kediri untuk merespon narasi yang tertulis pada petasan yang dilempar ke rumah Bupati Kediri Haryanti Sutrisno.
Pada selongsong petasan berdiameter 6-7 cm dengan panjang 80 cm bertuliskan kalimat KEDIRI MILIK NU, ANGKAT KAKIMU SEBELUM KAMU DAN KELUARGAMU, KAMI BAKAR!!!, NKRI HARGA MATI.
Teror yang secara eksplisit mengatasnamakan NU, bagi Imam Mokhlas sangat memprihatinkan. Khususnya bagi warga Nahdliyin.
Dalam pernyataan sikapnya, Imam Mokhlas menilai ada isu liar yang sengaja dibuat untuk membenturkan NU. "Memaksa NU Kabupaten Kediri ditarik dalam situasi politik," katanya.
Seperti diketahui, saat ini Kabupaten Kediri berada dalam situasi Pilkada 2020 di mana berpotensi terjadinya pemilihan pasangan calon tunggal.
Dalam pernyataan sikapnya, LPBH NU Kabupaten Kediri juga mengajak seluruh jamiyah Nahdlatul Ulama Kabupaten Kediri untuk tetap tenang, patuh dan tunduk pada organisasi dan fatwa para masyayikh.
Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama (LPBH NU) Kabupaten Kediri menegaskan teror atau kekerasan yang terjadi bukan sikap jamiyah NU.
"Teror dan tindak kekerasan dalam bentuk apapun dapat dipastikan bukan wujud sikap dari jamiyah Nahdlatul Ulama," ujar Ketua Pengurus Cabang LPBH NU Kabupaten Kediri Imam Mokhlas dalam pernyataan tertulisnya.
Pernyataan LPBH NU Kabupaten Kediri untuk merespon narasi yang tertulis pada petasan yang dilempar ke rumah Bupati Kediri Haryanti Sutrisno.
Pada selongsong petasan berdiameter 6-7 cm dengan panjang 80 cm bertuliskan kalimat KEDIRI MILIK NU, ANGKAT KAKIMU SEBELUM KAMU DAN KELUARGAMU, KAMI BAKAR!!!, NKRI HARGA MATI.
Teror yang secara eksplisit mengatasnamakan NU, bagi Imam Mokhlas sangat memprihatinkan. Khususnya bagi warga Nahdliyin.
Dalam pernyataan sikapnya, Imam Mokhlas menilai ada isu liar yang sengaja dibuat untuk membenturkan NU. "Memaksa NU Kabupaten Kediri ditarik dalam situasi politik," katanya.
Seperti diketahui, saat ini Kabupaten Kediri berada dalam situasi Pilkada 2020 di mana berpotensi terjadinya pemilihan pasangan calon tunggal.
Dalam pernyataan sikapnya, LPBH NU Kabupaten Kediri juga mengajak seluruh jamiyah Nahdlatul Ulama Kabupaten Kediri untuk tetap tenang, patuh dan tunduk pada organisasi dan fatwa para masyayikh.
tulis komentar anda