Rahasia Jenderal Sudirman, Miliki Karamah Dapat Lolos dari Sergapan Belanda
Senin, 01 April 2024 - 08:06 WIB
Sosok Panglima Besar Jenderal Sudirman dikenal sebagai salah satu pahlawan nasional. Bahkan Jenderal Sudirman merupakan salah satu sosok di Indonesia yang memperoleh pangkat bintang lima atau jenderal besar.
Keberhasilannya saat berpangkat Kolonel memimpin pasukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) memukul mundur Pasukan Tank Sekutu di Ambarawa menjadikannya sebagai Panglima TKR sekarang Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Sosok Jenderal Sudirman dikenal memiliki karamah dan kharisma saat memimpin pasukan TKR menghadapi penjajah. Kemampuannya mengolah ilmu kedigdayaan diakui sebagai salah satu kelebihannya selain itu, perhitungannya matang, tepat, dan akurat.
Diketahui sang jenderal pernah berguru ke tokoh spritual Kiai Haji Busyro Syuhada seorang ulama besar yang berasal dari Banjarnegara. Selain itu rupanya sang jenderal besar ini juga mempunyai amalan atau jimat yang selalu diandalkannya.
Namun jimat yang dimaksud, bukan jimat benda seperti keris atupun tongkat. Namun yang pertama adalah dirinya selalu menjaga wudlu. Kedua, selalu shalat pada awal waktu dan ketiga ikhlas berjuang.
Anak bungsu Jenderal Sudirman, Mohamad Teguh Sudirman, mendengar banyak cerita tentang kelebihan ayahnya itu. Teguh lahir pada 1949, ketika ibunya bersembunyi di Keraton Yogyakarta, dan pada saat ayahnya bergerilya.
Dia tak sempat bertemu dengan ayahnya, yang meninggal dua bulan sesudah dia lahir. Teguh hanya mendengar kisah Jenderal Sudirman dari sang ibu, Siti Alfiah. Satu di antara penggalan ceritanya, ketika Sudirman sampai di Gunungkidul, Yogyakarta.
Keberhasilannya saat berpangkat Kolonel memimpin pasukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) memukul mundur Pasukan Tank Sekutu di Ambarawa menjadikannya sebagai Panglima TKR sekarang Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Sosok Jenderal Sudirman dikenal memiliki karamah dan kharisma saat memimpin pasukan TKR menghadapi penjajah. Kemampuannya mengolah ilmu kedigdayaan diakui sebagai salah satu kelebihannya selain itu, perhitungannya matang, tepat, dan akurat.
Diketahui sang jenderal pernah berguru ke tokoh spritual Kiai Haji Busyro Syuhada seorang ulama besar yang berasal dari Banjarnegara. Selain itu rupanya sang jenderal besar ini juga mempunyai amalan atau jimat yang selalu diandalkannya.
Namun jimat yang dimaksud, bukan jimat benda seperti keris atupun tongkat. Namun yang pertama adalah dirinya selalu menjaga wudlu. Kedua, selalu shalat pada awal waktu dan ketiga ikhlas berjuang.
Anak bungsu Jenderal Sudirman, Mohamad Teguh Sudirman, mendengar banyak cerita tentang kelebihan ayahnya itu. Teguh lahir pada 1949, ketika ibunya bersembunyi di Keraton Yogyakarta, dan pada saat ayahnya bergerilya.
Dia tak sempat bertemu dengan ayahnya, yang meninggal dua bulan sesudah dia lahir. Teguh hanya mendengar kisah Jenderal Sudirman dari sang ibu, Siti Alfiah. Satu di antara penggalan ceritanya, ketika Sudirman sampai di Gunungkidul, Yogyakarta.
tulis komentar anda