Masjid Sunan Kalijaga, Masjid Mistis yang Tak Mempan Dibakar di Gunungkidul

Rabu, 13 Maret 2024 - 12:01 WIB
Bahkan di jaman penjajahan Belanda masjid ini tak mempan dibakar meskipun hanya berdinding anyaman bambu dan beratap genting dengan tiang dan kuda-kuda juga dari bambu.

Bahkan Belanda sudah berkali-kali membakar Tajuk tersebut dengan berbagai cara namun selalu gagal.

Kala itu, orang Belanda marah karena ketika hendak memburu orang yang dianggap bersalah, setiap kali bersembunyi di dalam tajuk selalu selamat. Melalui mata-mata Belanda, barulah diketahui bahwa tempat persembunyiannya berada di dalam tajuk.

“Sehingga agar tajuk tidak digunakan oleh warga untuk bersembunyi, maka Belanda berupaya membakar tajuk tersebut tapi selalu gagal,” ungkapnya.



Belanda akhirnya mendatangkan orang pintar untuk memecahkan misteri bagaimana agar Tajuk tersebut dibakar. Diperolehlah informasi jika untuk dapat membakar masjid tersebut, maka Belanda harus meletakkan mayat di dalamnya.

Hingga akhirnya Belanda melakukannya dan akhirnya masjid tersebut dapat dibakar. Sesuatu hal yang aneh terjadi, ketika atap masjid mulai terbakar, tiba-tiba kubah masjid yang bentuknya unik ini tiba-tiba terbang dan menghilang.

Dipercaya kubah masjid tersebut jatuh di telaga Ngloro, beberapa belas kilometer dari lokasi masjid. Dan kini kubah tersebut telah berubah menjadi batu. Saat hendak dibangun kembali, warga tak lagi memiliki kubah sebagai penutup atap.

Warga kemudian berinisiatif membelinya di wilayah Klaten. Atemo melanjutkan kisah, berangkatlah tiga tokoh warga hendak membeli kubah baru. Di tengah perjalanan tiga warga bertemu seseorang yang membawa kubah.

”Setelah niat membeli Kubah disampaikan, seseorang tersebut menawarkan kubah yang dibawanya,” sambung Atemo.

Terjadilah kesepakatan jual beli kubah tersebut. Namun, saat ketiga orang menunduk hendak mengambil uang yang diselipkan di balik baju, orang misterius penjual kubah menghilang. Ketiganya lantas menduga bahwa orang tersebut adalah Sunan Kalijaga.

Kubah itu tetap terpasang hingga saat ini. Kubah Masjid Sunan Kalijaga masih awet hingga saat ini. Serita lain yang hingga kini masih diyakini adalah warga dilarang untuk tidur di ruang tempat imam berdiri.

Karena suatu ketika ada seseorang yang tidak sengaja tidur di dalam ruang imam berdiri. Namun beberapa saat kemudian, orang tersebut dipindah oleh yang diyakini sebagai makhluk penjaga masjid ke luar area masjid, yaitu di dekat sumur.

”Ya sampai sekarang semacam ada larangan untuk tidur di dalam masjid,” terangnya.

Tokoh masyarakat Dusun Blimbing, Nur Cholish menambahkan, masyarakat sebaenarnya berkeinginan untuk memugar masjid tersebut. Namun demikian, masyarakat tetap ingin mempertahankan bentuk asli dari masjid tersebut termasuk tiang-tiang dan kubah masjid.

”Ya memang ada rencana, tetapi belum terlaksana karena masih mengumpulkan biaya,” tambahnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More