Biaya Wisuda Daring Mahal, Mahasiswa Unprima Lakukan Demo
Jum'at, 14 Agustus 2020 - 19:11 WIB
WAJO - Mahasiswa Universitas Puangrimaggalatung (Uniprima) Sengkang, melakukan aksi unjuk rasa, terkait dengan pembayaran wisuda daring di kampus, Jumat (14/8/2020).
Sejumlah mahasiswa semester akhir menuntut kebijakan kampus yang dinilai tak berpihak ke mahasiswa, atas kebijakan pembayaram wisuda daring yang dirasa kemahalan.
Orator Aksi Murannim mengatakan, kebijakan kampus yang membebankan biaya wisuda sebesar Rp1.800.000 juta per mahasiswa dirasa sangat di luar kewajaran, sebab fasilitas yang diberikan dalam wisuda daring nihil.
"Pembayaran untuk wisuda sangat mahal, tapi minim fasilitas. Apalagi kita akan wisuda online (daring)," kata Murannim.
Selain menolak wisuda daring , mahasiswa juga meminta pihak kampus untuk transparan dalam anggaran pengelolaan wisuda. Mereka menuntut agar pihak kampus meninjau ulang keputusan tersebut.
"Kebijakan wisuda online kami minta ditinjau ulang, kami juga minta pengelolah transparan dalam mengelolah anggaran wisuda," katanya.
Wakil Rektor I Umprima, Hasbi AbbasI menjelaskan, jika komponen-komponen pembayaran sejatinya sudah ada jauh hari sebelumnya.
"Kita sudah lima kali rapat, dan pada rapat kedua itu kita sudah sepakat tidak menaikkan biaya wisuda , sejarah-sejarahnya tahun lalu itu selalu naik," katanya.
Sejumlah mahasiswa semester akhir menuntut kebijakan kampus yang dinilai tak berpihak ke mahasiswa, atas kebijakan pembayaram wisuda daring yang dirasa kemahalan.
Orator Aksi Murannim mengatakan, kebijakan kampus yang membebankan biaya wisuda sebesar Rp1.800.000 juta per mahasiswa dirasa sangat di luar kewajaran, sebab fasilitas yang diberikan dalam wisuda daring nihil.
"Pembayaran untuk wisuda sangat mahal, tapi minim fasilitas. Apalagi kita akan wisuda online (daring)," kata Murannim.
Selain menolak wisuda daring , mahasiswa juga meminta pihak kampus untuk transparan dalam anggaran pengelolaan wisuda. Mereka menuntut agar pihak kampus meninjau ulang keputusan tersebut.
"Kebijakan wisuda online kami minta ditinjau ulang, kami juga minta pengelolah transparan dalam mengelolah anggaran wisuda," katanya.
Wakil Rektor I Umprima, Hasbi AbbasI menjelaskan, jika komponen-komponen pembayaran sejatinya sudah ada jauh hari sebelumnya.
"Kita sudah lima kali rapat, dan pada rapat kedua itu kita sudah sepakat tidak menaikkan biaya wisuda , sejarah-sejarahnya tahun lalu itu selalu naik," katanya.
tulis komentar anda