Masa Kejayaan Mataram Islam, Gajah Jadi Kendaraan Sultan Agung
Sabtu, 09 Maret 2024 - 06:33 WIB
Mereka lantas memiliki kesan bahwa Sultan Agung adalah seorang raja yang tidak dapat dianggap remeh. Seorang raja yang memiliki dewan penasihat yang memerintah dengan keras dan memiliki kekuasaan yang besar.
Pada tahun 1622, utusan Belanda yang lain bernama H. De Haen lebih teliti lagi dalam menggambarkan sosok Sultan Agung. Menurutnya, Sultan Agung adalah seorang raja yang berada pada puncak kehidupannya, berusia sekitar 20-30 tahun.
Berbadan bagus, berkulit lebih hitam dibandingkan rata-rata orang Jawa, berhidung kecil, mulut datar dan agak lebar, kasar dalam berbahasa, berwajah tenang dan bulat. Selain itu, ia juga seorang yang cerdas, bila memandang sekeliling, tatapannya seperti singa.
Dari sisi fisik, sosok Sultan Agung yang menarik adalah cara berpakaiannya. Sultan Agung berbusana tidak berbeda dengan pakaian orang-orang Jawa.
Ia memakai kopiah dan kain linen berwarna putih atau yang sering disebut kuluk, yang sejak masuknya agama Islam dipakai oleh orang-orang yang taat atau yang ingin disebut taat beribadah.
Sultan Agung juga mengenakan kain batik berwarna putih biru yang berasal dari daerahnya sendiri, mengenakan baju dari beludru berwarna hitam yang dihias dengan gambar daun-daun keemasan dalam bentuk bunga tersusun.
la juga mengenakan keris di badan bagian depan, dan ikat pinggang dari emas yang disebut sabuk. Pada jari-jarinya, dikenakan cincin dengan banyak intan berlian. Sultan Agung juga merokok menggunakan pipa yang berlapis perak.
Pada tahun 1622, utusan Belanda yang lain bernama H. De Haen lebih teliti lagi dalam menggambarkan sosok Sultan Agung. Menurutnya, Sultan Agung adalah seorang raja yang berada pada puncak kehidupannya, berusia sekitar 20-30 tahun.
Berbadan bagus, berkulit lebih hitam dibandingkan rata-rata orang Jawa, berhidung kecil, mulut datar dan agak lebar, kasar dalam berbahasa, berwajah tenang dan bulat. Selain itu, ia juga seorang yang cerdas, bila memandang sekeliling, tatapannya seperti singa.
Dari sisi fisik, sosok Sultan Agung yang menarik adalah cara berpakaiannya. Sultan Agung berbusana tidak berbeda dengan pakaian orang-orang Jawa.
Ia memakai kopiah dan kain linen berwarna putih atau yang sering disebut kuluk, yang sejak masuknya agama Islam dipakai oleh orang-orang yang taat atau yang ingin disebut taat beribadah.
Sultan Agung juga mengenakan kain batik berwarna putih biru yang berasal dari daerahnya sendiri, mengenakan baju dari beludru berwarna hitam yang dihias dengan gambar daun-daun keemasan dalam bentuk bunga tersusun.
la juga mengenakan keris di badan bagian depan, dan ikat pinggang dari emas yang disebut sabuk. Pada jari-jarinya, dikenakan cincin dengan banyak intan berlian. Sultan Agung juga merokok menggunakan pipa yang berlapis perak.
(ams)
tulis komentar anda