Pusaran Angin di Rancaekek Tornado atau Puting Beliung? Ini Penjelasan BRIN

Jum'at, 23 Februari 2024 - 11:02 WIB
Tornado biasanya terjadi dalam awan badai yang terbentuk sepanjang front (batas antara dua massa udara yang berbeda) atau di dalam awan badai supersel. Sedangkan puting beliung biasanya terjadi karena proses konveksi lokal di dalam awan badai.

Biasanya berkaitan dengan downburst/microburst (aliran udara ke bawah) yang kuat.Dari segi skala, tornado biasanya lebih besar dan lebih kuat, dengan angin yang lebih kencang dan diameter yang lebih besar.

Daripada puting beliung yang biasanya lebih kecil dan kecepatan angin yang lebih rendah. “Sedangkan puting beliung kadang-kadang disebut sebagai microscale tornado karena lebih kecil daripada tornado yang terjadi di lintang menengah,” lanjut Didi.

Didi mengatakan tornado dapat berlangsung hingga beberapa jam. Sedangkan puting beliung biasanya berlangsung lebih pendek hingga beberapa menit.

Tornado biasanya terbentuk di wilayah lintang menengah dengan gradien atau perbedaan temperatur yang tinggi. Sedangkan puting beliung biasanya terbentuk di wilayah tropis, di mana konveksi sangat aktif karena kondisi atmosfer yang hangat dan lembab.

Selain itu, dampak dari tornado biasanya lebih dahsyat dibandingkan dengan puting beliung. Walaupun puting beliung juga cukup berbahaya karena dapat menyebabkan kerusakan lokal terutama di wilayah padat penduduk.

Kepala Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Albertus Sulaiman menjelaskan hal yang sama, angin puting beliung merupakan fenomena yang menarik dan masih merupakan buku terbuka karena sifatnya yangg unik, terjadi di ekuator.

Secara spasial tidak terlalu besar dan berlangsung dalam tempo yang cukup cepat, sehingga sulit untuk di observasi. Dewasa ini angin puting beliung terjadi dalam intensitas (kekuatan) yang semakin besar dimana mulai mengancam masyarakat.

“Mekanisme penguatan masih misteri, masalah gelombang ekstrem di laut. Penelitian intensif menunjukkan sumber utama terjadinya gelombang ekstrem adalah interaksi antar gelombang (gangguan yg menjalar) yang memenuhi Benjamin-Feir instability,” ujar Sulaiman.

Menurut Sulaiman, kunci utama adalah understanding yaitu memahami mekanisme pembentukan dan dinamika angin puting beliung dimana observasi/monitoring memegang peranan penting. Lembaga yang dapat melakukannya dengan durabilitas tinggi adalah BMKG.

BMKG perlu lebih banyak lagi memasang instrumen seperti Automatic Weather Station (AWS) dan radar dengan resolusi spasial dan temporal lebih tinggi di area yang sering terjadi puting beliung. Saat ini observasi puting beliung hanya muncul dari foto dan video.

Pusat Riset Artifisial Inteligen BRIN telah menggembangkan algoritma pengenalan pola dari foto dan vidio.

Penggabungan hasil pengenalan pola dan model deterministik (fluid dynamics) dapat digunakan untuk lebih memahami mekanisme pembentukan dan dinamika angin puting beliung.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More