Tanah Longsor di Banjarnegara, BNPB: 128 Jiwa Mengungsi

Jum'at, 09 Februari 2024 - 16:28 WIB
Petugas BPBD Kabupaten Banjarnegara memberikan bantuan kepada warga yang terdampak tanah longsor di Dusun Sigadung, Desa Kalitlaga, Kecamatan Pagentan, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Selasa (6/2/2024). Foto/BNPB
BANJARNEGARA - Bencana tanah longsor terjadi di Dusun Sigadung, Desa Kalitlaga, Kecamatan Pagentan, Kabupaten Banjarnegara , Jawa Tengah, Selasa (6/2/2024). Data Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) 1 orang luka ringan serta 37 KK atau 128 jiwa terdampak.

Diketahui, longsor dipicu hujan dengan intensitas tinggi selama lebih dari dua jam mulai pukul 01.30 WIB. “Longsor mengakibatkan kerugian materil sebanyak 13 rumah rusak, 18 rumah berisiko terkena longsoran, 1 masjid rusak dan 2 unit kandang ternak rusak,” ungkap Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan resminya, Jumat (9/2/2024).

Sementara itu, informasi Staf Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Banjarnegara, Mimid, kondisi pengungsi masih bertahan di pengungsian karena akses jalan serta rumah warga mengalami kerusakan.





“Penanganan tanah longsor tim gabungan melakukan pertolongan, evakuasi, serta pendataan. Untuk penanganan pengungsi BPBD bersama, Dinsos, dan PMI memberikan bantuan logistik ke titik-titik pengungsi dan mendirikan pos Kesehatan. Kondisi hujan lebat menjadi kendala dalam evakuasi korban yang terkena longsor,” ujar Mimid.

Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika wilayah Kabupaten Banjarnegara pada Jumat (9/2/2024) kondisi cuaca cenderung hujan ringan hingga sedang. Pada Sabtu (10/2/2024), kondisi cuaca didominasi hujan dengan petir.

Kajian Inarisk BNPB untuk wilayah Kabupaten Banjarnegara memiliki risiko terdampak tanah longsor sedang hingga tinggi melipiti 20 kecamatan dengan luas 18.598 ha. Mengantisipasi terjadinya tanah longsor BNPB mengimbau Pemerintah daerah melakukan mitigasi vegetasi dengan penanaman pohon berakar dalam dan jarak tanam yang tidak terlalu rapat.



Selain itu membuat drainase lereng yang baik untuk menghindarkan air mengalir dari dalam keluar lereng. Warga yang tinggal di wilayah berpotensi bencana diimbau waspada selama curah hujan cukup tinggi.
(wib)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content