5 Pejabat Istana Legendaris Mataram Kuno yang Tak Tergantikan
Jum'at, 09 Februari 2024 - 06:13 WIB
Kerajaan Mataram kuno layaknya sistem pemerintahan negara di Indonesia saat ini, yang juga melakukan mutasi. Mutasi jabatan itu melibatkan para pejabat baru di tingkat pusat istana kerajaan dan daerah.
Tapi dari sekian jabatan tersebut ada beberapa pejabat istana yang masih menjabat kembali setelah raja berganti. Memang Raja-raja Mataram sejak abad XVII M raja- raja Mataram Kuno juga berhak mengadakan pergeseran daerah lungguh para pangeran.
Kemudian pejabat tinggi kerajaan dan para penguasa daerah. Selain pergeseran dalam penetapan daerah lungguh, dapat dicatat pula adanya pergeseran jabatan dan penggantian pejabat atau mutasi-mutasi jabatan.
Setiap raja baru di Kerajaan Mataram kuno, konon boleh mengangkat pejabat-pejabat baru di tingkat pusat, dan hampir tidak ada pejabat dari masa pemerintahan sebelumnya yang dipertahankan.
Pengecualian hanya terdapat pada diri Pu Agra, yang dalam masa pemerintahan Rakai Pikatan di dalam prasasti Tulang Air tahun 850 M, menjabat sebagai Pangkur.Ia menjadi sosok pertama yang masih menjabat di periode raja berikutnya.
Sebagaimana dikutip dari "Sejarah Nasional Indonesia II : Zaman Kuno", Pu Agra di masa pemerintahan Rakai Kayuwangi muncul sebagai Rakryan Mapatih i Halu.
Selanjutnya, Pu Manu menjadi kedua yang di dalam prasasti Tulang Air menjabat Pamgat Dalinan di dalam masa pemerintahan Rakai Kayuwangi dijumpai sebagai Pamgat Wadihati.
Tapi dari sekian jabatan tersebut ada beberapa pejabat istana yang masih menjabat kembali setelah raja berganti. Memang Raja-raja Mataram sejak abad XVII M raja- raja Mataram Kuno juga berhak mengadakan pergeseran daerah lungguh para pangeran.
Kemudian pejabat tinggi kerajaan dan para penguasa daerah. Selain pergeseran dalam penetapan daerah lungguh, dapat dicatat pula adanya pergeseran jabatan dan penggantian pejabat atau mutasi-mutasi jabatan.
Baca Juga
Setiap raja baru di Kerajaan Mataram kuno, konon boleh mengangkat pejabat-pejabat baru di tingkat pusat, dan hampir tidak ada pejabat dari masa pemerintahan sebelumnya yang dipertahankan.
Pengecualian hanya terdapat pada diri Pu Agra, yang dalam masa pemerintahan Rakai Pikatan di dalam prasasti Tulang Air tahun 850 M, menjabat sebagai Pangkur.Ia menjadi sosok pertama yang masih menjabat di periode raja berikutnya.
Sebagaimana dikutip dari "Sejarah Nasional Indonesia II : Zaman Kuno", Pu Agra di masa pemerintahan Rakai Kayuwangi muncul sebagai Rakryan Mapatih i Halu.
Selanjutnya, Pu Manu menjadi kedua yang di dalam prasasti Tulang Air menjabat Pamgat Dalinan di dalam masa pemerintahan Rakai Kayuwangi dijumpai sebagai Pamgat Wadihati.
tulis komentar anda