Nongkrong di Pantai Kupang, Alam Ganjar Interaksi Bareng Kawan Tuli dan Influencer
Kamis, 08 Februari 2024 - 22:42 WIB
Alam Ganjar bertandang ke Kopi SAa, LLBK, kawasan Kota Lama, Kupang, Nusa Tenggar Timur (NTT), Rabu (7/1/2024) sore. Foto/MNC Media
KUPANG - Seusai berkunjungan ke Sumba, Alam Ganjar bergegas menuju Kupang , Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk menemui sejumlah komunitas. Dalam kunjungan pertamanya, dia bertandang ke Kopi SAa, LLBK, kawasan Kota Lama, Rabu (7/1/2024) sore.
Tempat tersebut sudah beroperasi sejak tahun 2019, mereka memiliki nama komunitas yakni CAFEin, yang berarti cafe inklusi. Sebab, cafe tersebut sejak pertama beroperasi telah berkolaborasi dan bekerja sama dengan teman tuli.
Alam disambut oleh sejumlah komunitas tuli, dirinya lantas diajak berdiskusi berbagai hal, terutama soal kondisi dan perkembangan dari tempat tersebut. “Apresiasi sebesar-besarnya kepada teman inklusi karena saya baru tahu ada tempat cafe yang sifatnya inklusif di Jakarta dan Surabaya, tapi ini ada lagi di Kupang,” katanya.
Tidak hanya bekerja, mereka dididik agar mampu berdaulat dan mandiri secara finansial. Oleh karena itu, CAFEin memberikan peluang kesempatan setiapasyarakat inklusi untuk berkembang dan menciptakan wirausaha sendiri.
Mencermati hal tersebut, putra capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo --yang juga diusung oleh Partai Perindo itu pun menilai bahwa kawan tuli bukan sesuatu kekurangan. Sebab, banyak kawan tuli yang bisa mandiri bahkan hingga sukses.
Alam menyebut bahwa kawan tuli sebagai komunitas dan gaya hidup dalam berinteraksi. “Kawan tuli bukan lah satu kekurangan. Dari gaya komunikasi yang berbeda, ini bukan sebagai suatu masalah melainkan gaya hidup,” tuturnya.
Dengan adanya tempat yang menaungi komunitas tersebut, Alam berharap ke depan akan lebih banyak lagi wirausaha yang muncul dengan berkolaborasi bersama kawan inklusi. Langkah ini untuk mendorong pemerataan kualitas SDM di Indonesia.
Tempat tersebut sudah beroperasi sejak tahun 2019, mereka memiliki nama komunitas yakni CAFEin, yang berarti cafe inklusi. Sebab, cafe tersebut sejak pertama beroperasi telah berkolaborasi dan bekerja sama dengan teman tuli.
Alam disambut oleh sejumlah komunitas tuli, dirinya lantas diajak berdiskusi berbagai hal, terutama soal kondisi dan perkembangan dari tempat tersebut. “Apresiasi sebesar-besarnya kepada teman inklusi karena saya baru tahu ada tempat cafe yang sifatnya inklusif di Jakarta dan Surabaya, tapi ini ada lagi di Kupang,” katanya.
Tidak hanya bekerja, mereka dididik agar mampu berdaulat dan mandiri secara finansial. Oleh karena itu, CAFEin memberikan peluang kesempatan setiapasyarakat inklusi untuk berkembang dan menciptakan wirausaha sendiri.
Mencermati hal tersebut, putra capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo --yang juga diusung oleh Partai Perindo itu pun menilai bahwa kawan tuli bukan sesuatu kekurangan. Sebab, banyak kawan tuli yang bisa mandiri bahkan hingga sukses.
Alam menyebut bahwa kawan tuli sebagai komunitas dan gaya hidup dalam berinteraksi. “Kawan tuli bukan lah satu kekurangan. Dari gaya komunikasi yang berbeda, ini bukan sebagai suatu masalah melainkan gaya hidup,” tuturnya.
Dengan adanya tempat yang menaungi komunitas tersebut, Alam berharap ke depan akan lebih banyak lagi wirausaha yang muncul dengan berkolaborasi bersama kawan inklusi. Langkah ini untuk mendorong pemerataan kualitas SDM di Indonesia.
tulis komentar anda