Percikan Api, Tempat Penyulingan Minyak Tradisional di Bojonegoro Hangus Terbakar
Kamis, 08 Februari 2024 - 09:36 WIB
BOJONEGORO - Tempat pengolahan minyak mentah yang dihasilkan dari tambang minyak tradisional di Lapangan Wonocolo, Kecamatan Kedewan, Bojonegoro, Jawa Timur terbakar. Kebakaran disebabkan dari percikan api saat proses penyulingan.
Alhasil, sebanyak 4 ton minyak mentah dan 3 drum solar ludes dilalap api. Detik-detik peristiwa tersebut terekam kamera video dan viral di media sosial. Terlihat sejumlah pekerja terlihat panik, karena kondisi api yang terus membesar.
Sebelumnya mereka sudah berusaha memadamkan aki dengan alat pemadan ringan atau apar, namun tidak membuahkan hasil. “Sudah disemprot apar, tapi tidak mempan,” demikian bunyi warga dalam video tersebut.
Api baru dipadamkan setelah petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Dankarmat) Bojonegoro mengerahkan Pos Padangan ke lokasi.
Kepala Dinas Damkarmat Bojonegoro Ahmad Gunawan membenarkan peristiwa kebakaran tersebut. Menurutnya, peristiwa terjadi pada Rabu 7 Februari 2024 diduga akibat percikan api saat proses penyulingan.
Sebanyak 4 ton minyak mentah dan 3 drum solar milik Gunawan warga (59) warga Kasiman Bojonegoro ini ludes dilalap api.“Total kerugian ditaksir mencapai Rp30 juta,” kata Ahmad dalam keterangannya, Kamis (8/2/2024).
Kata dia, Area perbukitan Wonocolo perbatasan Bojonegoro dengan Cepu Blora Jawa Tengah ini, memang menjadi area tambang minyak sejak zaman penjajahan Belanda, ada ratusan sumur minyak tradisional yang hingga kini masih aktif produksi.
Minyak mentah yang dihasilkan lalu disetor ke Pertamina EP Cepu, penambang hanya diberi upah ongkos angkat angkut.
Selain disetor ke Pertamina, warga juga melakukan aktifitas penyulingan secara tradisional, yang menjadikan minyak mentah menjadi solar, mereka mengaku jika itu digunakan untuk operasional mesin tambang. Dedi Mahdi
Alhasil, sebanyak 4 ton minyak mentah dan 3 drum solar ludes dilalap api. Detik-detik peristiwa tersebut terekam kamera video dan viral di media sosial. Terlihat sejumlah pekerja terlihat panik, karena kondisi api yang terus membesar.
Sebelumnya mereka sudah berusaha memadamkan aki dengan alat pemadan ringan atau apar, namun tidak membuahkan hasil. “Sudah disemprot apar, tapi tidak mempan,” demikian bunyi warga dalam video tersebut.
Api baru dipadamkan setelah petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Dankarmat) Bojonegoro mengerahkan Pos Padangan ke lokasi.
Kepala Dinas Damkarmat Bojonegoro Ahmad Gunawan membenarkan peristiwa kebakaran tersebut. Menurutnya, peristiwa terjadi pada Rabu 7 Februari 2024 diduga akibat percikan api saat proses penyulingan.
Sebanyak 4 ton minyak mentah dan 3 drum solar milik Gunawan warga (59) warga Kasiman Bojonegoro ini ludes dilalap api.“Total kerugian ditaksir mencapai Rp30 juta,” kata Ahmad dalam keterangannya, Kamis (8/2/2024).
Kata dia, Area perbukitan Wonocolo perbatasan Bojonegoro dengan Cepu Blora Jawa Tengah ini, memang menjadi area tambang minyak sejak zaman penjajahan Belanda, ada ratusan sumur minyak tradisional yang hingga kini masih aktif produksi.
Minyak mentah yang dihasilkan lalu disetor ke Pertamina EP Cepu, penambang hanya diberi upah ongkos angkat angkut.
Selain disetor ke Pertamina, warga juga melakukan aktifitas penyulingan secara tradisional, yang menjadikan minyak mentah menjadi solar, mereka mengaku jika itu digunakan untuk operasional mesin tambang. Dedi Mahdi
(ams)
Lihat Juga :
tulis komentar anda