Ganjar-Mahfud Jamin Masyarakat Pendidikan Rendah Pasti Kerja
Kamis, 04 Januari 2024 - 18:28 WIB
Menanggapi hal tersebut, Ganjar mengaku banyak mendapatkan keluhan yang sama seperti disampaikan Joko.
"Pak, pendapatan kami rendah, daya beli kami menurun. Pak, lapangan pekerjaannya mana kalau saya mau bekerja. Itu keluhan riil masyarakat saat ini. Perluasan lapangan pekerjaan dan pendidikan vokasi menjadi kebutuhan mendesak," kata Ganjar.
Menurut mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu ada sekitar 138,5 juta pekerja yang senasib seperti Joko. Dari angka itu, sebanyak 60% di antaranya bekerja di lingkungan informal. Sementara itu, 70% pekerja tersebut berpendidikan setingkat SMA, dengan penghasilan Rp2 juta.
Untuk masyarakat yang berpendidikan rendah, vokasi gratis merupakan salah satu cara untuk meningkatkan keterampilan para pekerja. Program ini dilakukan dengan menggandeng pelaku industri untuk dapat menyesuaikan dengan kebutuhan industri.
Balai Pelatihan Kerja (BLK) akan ditingkatkan kualitas dan relevansinya terhadap kebutuhan industri maupun kapasitasnya, sehingga menghasilkan tenaga kerja yang terampil, terlatih, dan adaptif terhadap teknologi dan inovasi terbaru.
"Pekerja Indonesia kami harapkan segera naik kelas menjadi pekerja unggul kelas dunia, yang bisa memenuhi tuntutan standar pekerjaan di dalam maupun di luar negeri melalui vokasi gratis," katanya.
Ganjar menegaskan, Indonesia memiliki daya tarik investasi yang tinggi karena semua bahan baku sumber daya alam ada di Indonesia, pekerja Indonesia terampil dan beretos kerja tinggi, serta pasar yang besar.
Hal ini menjadi modal utama bagi pemeirntah ke depan untuk menghubungkan antara dunia usaha, industri, dan keterampilan para pekerja.
"Kami sangat paham dengan kondisi Pak Joko dan teman-teman. Tetapi, mereka juga harus punya keinginan kuat untuk berubah, meningkatkan keterampilan sesuai kebutuhan industri dan dunia usaha. Niscaya, dengan kemampuan yang sudah terlatih dengan baik, mereka memperoleh pekerjaan yang layak dan penghasilan yang ramah dengan kebutuhan keluarga," ujar Ganjar.
Lihat Juga: Cerita Mahfud MD Dikawal 2 Anggota Sat-81/Gultor Kopassus Anak Buah Luhut saat Konflik Cicak Vs Buaya
"Pak, pendapatan kami rendah, daya beli kami menurun. Pak, lapangan pekerjaannya mana kalau saya mau bekerja. Itu keluhan riil masyarakat saat ini. Perluasan lapangan pekerjaan dan pendidikan vokasi menjadi kebutuhan mendesak," kata Ganjar.
Menurut mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu ada sekitar 138,5 juta pekerja yang senasib seperti Joko. Dari angka itu, sebanyak 60% di antaranya bekerja di lingkungan informal. Sementara itu, 70% pekerja tersebut berpendidikan setingkat SMA, dengan penghasilan Rp2 juta.
Untuk masyarakat yang berpendidikan rendah, vokasi gratis merupakan salah satu cara untuk meningkatkan keterampilan para pekerja. Program ini dilakukan dengan menggandeng pelaku industri untuk dapat menyesuaikan dengan kebutuhan industri.
Balai Pelatihan Kerja (BLK) akan ditingkatkan kualitas dan relevansinya terhadap kebutuhan industri maupun kapasitasnya, sehingga menghasilkan tenaga kerja yang terampil, terlatih, dan adaptif terhadap teknologi dan inovasi terbaru.
"Pekerja Indonesia kami harapkan segera naik kelas menjadi pekerja unggul kelas dunia, yang bisa memenuhi tuntutan standar pekerjaan di dalam maupun di luar negeri melalui vokasi gratis," katanya.
Ganjar menegaskan, Indonesia memiliki daya tarik investasi yang tinggi karena semua bahan baku sumber daya alam ada di Indonesia, pekerja Indonesia terampil dan beretos kerja tinggi, serta pasar yang besar.
Hal ini menjadi modal utama bagi pemeirntah ke depan untuk menghubungkan antara dunia usaha, industri, dan keterampilan para pekerja.
"Kami sangat paham dengan kondisi Pak Joko dan teman-teman. Tetapi, mereka juga harus punya keinginan kuat untuk berubah, meningkatkan keterampilan sesuai kebutuhan industri dan dunia usaha. Niscaya, dengan kemampuan yang sudah terlatih dengan baik, mereka memperoleh pekerjaan yang layak dan penghasilan yang ramah dengan kebutuhan keluarga," ujar Ganjar.
Lihat Juga: Cerita Mahfud MD Dikawal 2 Anggota Sat-81/Gultor Kopassus Anak Buah Luhut saat Konflik Cicak Vs Buaya
(shf)
tulis komentar anda