Aktivis ITB: Demokrasi Indonesia Ibarat Bangunan yang Hampir Roboh

Rabu, 20 Desember 2023 - 10:59 WIB
"Kita itu satu periode itu 43.800 jam, kita itu jadi subjek 5 menit waktu nyoblos. Itu menyasar pada otokrasi elektoral pada demokrasi kita tentang bagaimana wajahnya demokrasi, tapi belakangnya main semua," katanya.

Menanggapi hal ini, Juru Bicara Muda TPN Ganjar-Mahfud, Virdian Aurellio mengatakan, Indonesia saat ini masih bisa melakukan bentuk perjuangan, baik di infrastruktur politik maupun di suprastruktur politik.

"Saya cukup menaruh hormat kepada temen-temen dan pemuda yang di luar sana yang memilih untuk masuk ke politik dengan niat bisa memberikan influence baik pada ekosistem pribadi maupun berdampak kepada eksternal. Makanya kalau dibilang hari ini saya datang kesini untuk gimmick, elektoral atau segala macam tentu tidak, ada perjuangan yang lebih mulia untuk diperjuangkan," jelasnya.

Dalam mengidentifikasi masalah dan memberikan solusi, kata Virdian, pasangan Ganjar-Mahfud mampu melakukan hal itu. Ia mencontohkan, permasalahan partai politik adalah bagaimana buruknya sistem kaderisasi karena tidak ada pendanaan parpol dari negara.

"Beda sama di Jerman, Swiss, Finland, itu ada pendanaan partai politik sehingga partai itu kewajibannya akuntabel, kaderisasinya, pendanaannya. Negara harus memberikan pendanaan kepada partai politik yang mana syaratnya harus sering memberikan laporan harus memberikan kaderisasi yang bertanggung jawab pendidikan politik," terangnya.

Sehingga nantinya, lanjut Virdian, partai politik sebagai instrumen yang ada dalam demokrasi, memajukan DPR, memajukan kepala daerah dan presiden itu memang dibentuk untuk menjadi satu sistem yang berintegritas.

"Itu akan menjadi solusi salah satunya," tandasnya.
(shf)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More