Aktivis ITB: Demokrasi Indonesia Ibarat Bangunan yang Hampir Roboh
Rabu, 20 Desember 2023 - 10:59 WIB
BANDUNG - Aktivis Institut Teknologi Bandung (ITB) , Reno Caesar menyatakan bahwa demokrasi di Indonesia ibarat sebuah bangunan yang hampir roboh karena terkikis.
"Indonesia ini seperti bangunan yang mau roboh kenapa mau roboh pondasi kita terkikis dan colaps dalam artian demokrasi kita sudah terkikis sekali," ucap Reno dalam Event Debat Jubir Muda Capres-Cawapres Vol. 3 yang berlangsung di Jalan Pelajar Pejuang 45 Nomor 21, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (19/12/2023) malam.
Bukan hanya itu, lanjut Reno, bangunan yang akan roboh itu di desain untuk dapat memotong beban strukturnya, sehingga jika roboh tidak semua bagian bangunan itu roboh.
"Saya rasa itu terjadi pada Indonesia sekarang, bagi saya satu busuk semua busuk, satu roboh semua roboh. Karena mohon maaf kredibilitas lembaga negara semua dipertanyakan," ungkapnya.
"Ketua hakim MK (Mahkamah Konstitusi) juga melanggar, ketua Bawaslu melanggar kode etik, tapi masyarakat sipilnya saya rasa juga tidak kuat, rakyat yang seharusnya jadi subjek nyatanya tidak jadi subjek beneran," beber dia.
Menurutnya, saat ini, sebanyak 62,9 persen rakyat Indonesia masih ketakutan dalam berpendapat.
Baca juga: Demokrasi Indonesia Butuh Banyak Jawaban
"Indonesia ini seperti bangunan yang mau roboh kenapa mau roboh pondasi kita terkikis dan colaps dalam artian demokrasi kita sudah terkikis sekali," ucap Reno dalam Event Debat Jubir Muda Capres-Cawapres Vol. 3 yang berlangsung di Jalan Pelajar Pejuang 45 Nomor 21, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (19/12/2023) malam.
Bukan hanya itu, lanjut Reno, bangunan yang akan roboh itu di desain untuk dapat memotong beban strukturnya, sehingga jika roboh tidak semua bagian bangunan itu roboh.
"Saya rasa itu terjadi pada Indonesia sekarang, bagi saya satu busuk semua busuk, satu roboh semua roboh. Karena mohon maaf kredibilitas lembaga negara semua dipertanyakan," ungkapnya.
"Ketua hakim MK (Mahkamah Konstitusi) juga melanggar, ketua Bawaslu melanggar kode etik, tapi masyarakat sipilnya saya rasa juga tidak kuat, rakyat yang seharusnya jadi subjek nyatanya tidak jadi subjek beneran," beber dia.
Menurutnya, saat ini, sebanyak 62,9 persen rakyat Indonesia masih ketakutan dalam berpendapat.
Baca juga: Demokrasi Indonesia Butuh Banyak Jawaban
tulis komentar anda