Haji Denny-Difri Jadi Harapan Kaum Milenial untuk Perubahan Kalsel Lebih Baik!

Minggu, 09 Agustus 2020 - 21:24 WIB
Dukungan terus mengalir untuk pencalonan pasangan Denny Indrayana-Difriadi sebagai Gubernur Kalsel, pasca memastikan membawa satu tiket pendaftaran jalur parpol ke KPU nanti. Foto Ist
BANJARBARU - Dukungan terus mengalir untuk pencalonan pasangan Denny Indrayana-Difriadi sebagai Gubernur Kalimantan Selatan , pasca memastikan membawa satu tiket pendaftaran jalur parpol ke KPU nanti. Kini giliiran anak-anak muda yang tergabung dalam Gerakan Milenial Indonesia (GMI) Kalsel, siap memenangkan pasangan yang diusung Gerindra dan Demokrat di Pilkada Serentak , 9 Desember 2020 nanti.



Puluhan anggota GMI Kalsel, menggelar dialog dengan calon gubernur yang memang dikenal dekat dengan milenial ini di Posko Pemenangan Haji Denny-Diri, di Banjarbaru, Minggu (9/8/2020) siang. (Baca: Bukit Piramid Telan Korban Jiwa, Pelajar Tewas Jatuh ke Jurang)

Dalam dialog yang berlangsung santai dan penuh keakraban, GMI menyatakan menaruh harapan besar kepada pasangan Haji Denny-Difri, untuk membawa Kalsel ke arah perubahan lebih baik sebagaimana keinginan para pemuda dan milineal di Banua.

Ketua GMI Kalsel Rahmat Kamaruddin mengatakan, ada kegelisan besar anak-anak muda khususnya milenial menyikapi kondisi Banua saat ini. Dimana berbagai potensi yang dimiliki Kalsel, baik dari sisi sumber daya manusia (SDM) dan Sumber Daya Alam (SDA) tidak secara maksimal dikelola untuk kemaslahatan masyarakat. (Baca juga: Wanita Cantik Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Losmen)



“Ini menjadi kegelisahan bagi pemuda, terutama terkait kurangnya kesempatan yang diberikan kepada milinel untuk berkiprah di berbagai sektor,” katanya dalam pernyataan tertulis yang diterima SINDOnews, Minggu (9/8/2020).

Rahmat melihat, munculnya Haji Denny di tengah kegelisaan para pemuda, menjadi harapan baru untuk membawa perubahan Kalsel lebih baik melalui Pilkada nanti.

Hal sama disampaikan Wakil Ketua GMI Andi Amryl yang mengatakan, mimpi anak-anak muda untuk bisa berperan lebih besar dalam kemajuan Banua, ternyata tak sebagaimana diharapkan. Harapan Andi yang merupakan lulusan luar negeri ini dapat berkontribusi bagi kemajuan daerah—khususnya di bidang teknologi digital, kenyataanya harus terbentur pada birokrasi dan aturan.

“Smart City misalnya, tak pernah menjadi hal yang serius, baru sebatas simbol bagi pimpinan daerah saja. Kenyataannya di Banjarmasin atau Kalsel saat ini belum memiliki semacam Bandung Teknopolis yang menjadi silicon valley-nya Indonesia. Dimana bisa menjadi pusat teknologi digital yang mendorong kemajuan Banua,” katanya.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More