Menjaga Mutu Kopi Robusta Sridonoretno Agar Bersaing di Pasaran
Selasa, 04 Agustus 2020 - 12:54 WIB
Proses pemanenan kopi menjadi bagian terpenting pengelolaan paska panen. Edi Swasono menjelaskan, Koperasi Sridonoretno harus memiliki bagian-bagian untuk melakukan tahapan-tahapan. Misalnya, memetakan kebutuhan pasar, tata cara pemanenan, pemilahan kualitas menjadi kopi special, premium, sampai asalan. Tahapan ini harus direncanakan oleh tim.
"Tidak kalah pentingnya, proses pemanenan memperhatikan siklus panen. Memulai panen, penyortiran, sampai pengemasan harus direncanakan berdasarkan agenda yang dikelola bersama," kata Edi Swasono.
Dalam lokakarya ini, petani juga mendapat materi simulasi penjaminan mutu. "Mereka kita ajari praktik uji kematangan buah kopi ceri merah, uji Standard Nasional biji kopi, penanganan kecacatan biji kopi , dan perencanan paska panen," kata Deni Pradana.
(Baca juga: Anggota dan Pegawai DPRD Gresik di-Rapid Test, Ada yang Reaktif )
Pelaksanaan lokakarya dan pelatihan ini didukung oleh AsiaDHRRA, IFAD, European Union, Kedai Remboeg Pawon, dan Koperasi Sridonoretno. Koperasi Sridonoretno beranggota 425 dari 18 kelompok petani kopi . Yang mengikuti pelatihan 24 orang yang sudah melakukan petik kopi ceri merah.
Menurut Ketua Koperasi Sridonoretno, Heryanto pelatihan ini dirasakan manfaatnya. Petani anggota koperasi dapat meningkatkan dalam praktik sehari-hari pemanenan dan paska panen. Pengetahuan dan pengalaman ini menjadi modal untuk mengembangkan pengelolaan paska panen dan penjaminan mutu.
Manfaat pengelolaan pasca panen dan penjaminan mutu menjadi bagian penguatan petani kopi . "Wilayah kerja Koperasi Sridonoretno mencakup desa Srimulyo, Sukodono, Baturetno. Terdapat 11 ribuan petani kopi Koperasi Sridonoretno berkewajiban mengembangkan hasil lokakarya dan pelatihan ini kepada mereka," tandas Heryanto.
(eyt)
tulis komentar anda