Hidup Menumpang, Korban Longsor Palopo Butuh Bantuan Pemerintah
Selasa, 04 Agustus 2020 - 09:10 WIB
"Soal pemukiman, Pak Wali memberikan perhatian serius, bahkan Pak Wali menawarkan kepada warga untuk pindah di perumahan nelayan di Balandai atau di rumah susun di Songka," ujarnya.
Hanya saja kata Ikhwan, warganya menolak dengan berbagai alasan, pertama tidak ada kejelasan kepemilikan atas rumah tersebut dan kedua, alasan ekonomi.
"Mereka tidak bersedia direlokasi karena alasan ekonomi, alasan mata pencaharian. Pak Wali tawarkan warga untuk direlokasi ke rumah nelayan di Balandai dan rumah susun di Songka, ini kepada ,9 KK dan yang terkena longsor," jelasnya.
Data SINDOnews, pasca longsor Jumat 26 Juni bulan lalu, warga yang menjadi korban sebanyak 9 kepala keluarga (KK) dengan jumlah 32 jiwa. Sementara warga sekitar yang terdampak di RW 3 sebanyak 58 KK dan RW 2 sebanyak 92 KK. Baca Lagi : Banjir Bandang, 238 Gardu Listrik di Luwu Utara Masih Padam
Hanya saja kata Ikhwan, warganya menolak dengan berbagai alasan, pertama tidak ada kejelasan kepemilikan atas rumah tersebut dan kedua, alasan ekonomi.
"Mereka tidak bersedia direlokasi karena alasan ekonomi, alasan mata pencaharian. Pak Wali tawarkan warga untuk direlokasi ke rumah nelayan di Balandai dan rumah susun di Songka, ini kepada ,9 KK dan yang terkena longsor," jelasnya.
Data SINDOnews, pasca longsor Jumat 26 Juni bulan lalu, warga yang menjadi korban sebanyak 9 kepala keluarga (KK) dengan jumlah 32 jiwa. Sementara warga sekitar yang terdampak di RW 3 sebanyak 58 KK dan RW 2 sebanyak 92 KK. Baca Lagi : Banjir Bandang, 238 Gardu Listrik di Luwu Utara Masih Padam
(sri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda