Pengakuan Ibu Korban Penembakan KKB di Papua: Jantung Serasa Berhenti Berdetak
Minggu, 03 September 2023 - 06:22 WIB
PANGKEP - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali menebar teror, salah satu korbannya adalah warga sipil, yakni Lukman, seorang pedagang di Pasar Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, Rabu (23/8/2023).
Beruntung, nyawa Lukman berhasil diselamatkan meski kepalanya tertembak timah panas milik KKB yang menyerang saat sedang menjaga toko klontongnya.
Ibu korban, Ratna (70) pun mengaku sangat terpukul dengan peristiwa yang menimpa anaknya. Dia bahkan mengaku saat itu sesak dan tidak bisa bernafas.
“Saat mendapat kabar anak saya tertembak saya seakan-akan ada yang menindis di dada dan tidak bisa bernapas, saya bahkan ingin langsung ke sana (Papua) melihat langsung kondisinya,” tutur dia di kediamannya, Sabtu (2/9/2023).
Kini kondisi anaknya mulai membaik setelah mendapat perawatan medis. Meski demikian, pihaknya membutuhkan uluran tangan dan pemerintah dan dermawan untuk pemulihan anaknya.
Korban diketahui membuka toko klontong di pasar itu, tiba-tiba datang sejumlah KKB yang berpura pura membeli, setelah itu kelompok kriminal bersenjata itu lalu melepaskan tembakan berulang kali ke arah toko dan ke arah korban yang saat itu seorang diri menjaga toko.
Korban diketahui tiba di kampung halamannya, Rabu (30/8/2023), meski telah pulih dari lukanya, namun korban masih merasakan efek dari timah pans yang menembus kepalanya, korban terkadang tiba-tiba pusing dan kini baru perlahan bisa berkomunikasi dengan baik meski lamban.
“Saat itu saya sementara jaga toko dan langsung ada 2 orang yang datang ingin membeli, dan langsung menembak,” kata Lukman di kediamannya, Sabtu (2/9/2023).
Sementara, dari rekaman warga, usai mendapatkan perawatan medis di Puskesmas di Kabupaten Puncak, Papua Tengah, korban langsung diterbangkan ke Pangkep, Sulawesi Selatan.
Beruntung, nyawa Lukman berhasil diselamatkan meski kepalanya tertembak timah panas milik KKB yang menyerang saat sedang menjaga toko klontongnya.
Ibu korban, Ratna (70) pun mengaku sangat terpukul dengan peristiwa yang menimpa anaknya. Dia bahkan mengaku saat itu sesak dan tidak bisa bernafas.
“Saat mendapat kabar anak saya tertembak saya seakan-akan ada yang menindis di dada dan tidak bisa bernapas, saya bahkan ingin langsung ke sana (Papua) melihat langsung kondisinya,” tutur dia di kediamannya, Sabtu (2/9/2023).
Kini kondisi anaknya mulai membaik setelah mendapat perawatan medis. Meski demikian, pihaknya membutuhkan uluran tangan dan pemerintah dan dermawan untuk pemulihan anaknya.
Korban diketahui membuka toko klontong di pasar itu, tiba-tiba datang sejumlah KKB yang berpura pura membeli, setelah itu kelompok kriminal bersenjata itu lalu melepaskan tembakan berulang kali ke arah toko dan ke arah korban yang saat itu seorang diri menjaga toko.
Korban diketahui tiba di kampung halamannya, Rabu (30/8/2023), meski telah pulih dari lukanya, namun korban masih merasakan efek dari timah pans yang menembus kepalanya, korban terkadang tiba-tiba pusing dan kini baru perlahan bisa berkomunikasi dengan baik meski lamban.
“Saat itu saya sementara jaga toko dan langsung ada 2 orang yang datang ingin membeli, dan langsung menembak,” kata Lukman di kediamannya, Sabtu (2/9/2023).
Sementara, dari rekaman warga, usai mendapatkan perawatan medis di Puskesmas di Kabupaten Puncak, Papua Tengah, korban langsung diterbangkan ke Pangkep, Sulawesi Selatan.
(shf)
tulis komentar anda