1 Hektare Hutan Jati Semin Gunungkidul Terbakar, Butuh Waktu 3 Jam untuk Memadamkannya
Kamis, 17 Agustus 2023 - 08:43 WIB
Kebakaran hebat melanda kawasan hutan Mboro di wilayah Padukuhan Kalitekuk, Kalurahan Kalialang, Kapanewon Semin, Gunungkidul, Rabu (16/8/2023) malam. Foto/Dok.BPBD Gunungkidul
GUNUNGKIDUL -
Mereka kesulitan mendapatkan air untuk memadamkan api karena sumber mata air sangat minim. Api pun dengan cepat membesar karena tiupan angin yang cukup kencang di wilayah itu.
Kapolsek Semin AKP Arif Heriyanto menuturkan kebakaran tersebut pertama kali diketahui pukul 18.30 WIB. Namun masyarakat sekitar baru menyadari ketika api telah membesar dan api cepat merembet.
"Jadi tahu-tahu masyarakat sudah membesar," ujar dia.
Tiga mobil pemadam kebakaran sempat dikerahkan untuk menjinakkan api namun karena luasan lahan dan Medan yang sulit mengakibatkan upaya pemadaman terhambat. Api baru dapat dipadamkan tiga jam kemudian atau sekitar pukul 21.30 WIB.
Arif mengatakan sampai saat ini belum diketahui sumber api tersebut. Namun akibat kebakaran tersebut setidaknya lahan seluas 1 hektare ludes terbakar.
"Hutan jati tersebut milik perhutani sehingga belum diketahui berapa kerugian yang dialami," pungkasnya.
Mereka kesulitan mendapatkan air untuk memadamkan api karena sumber mata air sangat minim. Api pun dengan cepat membesar karena tiupan angin yang cukup kencang di wilayah itu.
Kapolsek Semin AKP Arif Heriyanto menuturkan kebakaran tersebut pertama kali diketahui pukul 18.30 WIB. Namun masyarakat sekitar baru menyadari ketika api telah membesar dan api cepat merembet.
"Jadi tahu-tahu masyarakat sudah membesar," ujar dia.
Tiga mobil pemadam kebakaran sempat dikerahkan untuk menjinakkan api namun karena luasan lahan dan Medan yang sulit mengakibatkan upaya pemadaman terhambat. Api baru dapat dipadamkan tiga jam kemudian atau sekitar pukul 21.30 WIB.
Arif mengatakan sampai saat ini belum diketahui sumber api tersebut. Namun akibat kebakaran tersebut setidaknya lahan seluas 1 hektare ludes terbakar.
"Hutan jati tersebut milik perhutani sehingga belum diketahui berapa kerugian yang dialami," pungkasnya.
(hri)
tulis komentar anda