Usai Rawat Pasien Positif COVID-19, Puskesmas di Blitar Di-lockdown
Selasa, 28 Juli 2020 - 20:59 WIB
BLITAR - Puskesmas Wlingi di, Kabupaten Blitar terpaksa dilockdown setelah enam orang tenaga kesehatan di puskesmas menerima pasien yang belakangan diketahui terkonfirmasi positif COVID-19 .
Penutupan sementara itu berlangsung enam hari, yakni mulai Selasa (28/7) hingga 3 Agustus 2020. "Betul (dilockdown), "ujar Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Blitar Krisna Yekti Selasa (28/7/2020).
Pasien dengan gejala yang mengarah COVID-19 awalnya dirawat di rumah. Pada Senin (20/7), petugas kesehatan puskesmas Wlingi mendatangi yang bersangkutan dan melakukan pemeriksaan. (BACA JUGA: Tang Juan, Tentara China yang Dikejar-kejar FBI Diadili di AS)
Melihat kondisi pasien, petugas kesehatan menyarankan untuk dirujuk ke rumah sakit. "Karena masih koordinasi dengan petugas rumah sakit, pasien dirawat di puskesmas Wlingi, "kata Krisna Yekti.
Di puskesmas, pasien yang ditangani enam orang petugas medis dengan baju APD (Alat Pelindung Diri) lengkap, mengalami muntah dan diinfus. Sesuai permintaannya, pasien sempat dibawa ke rumah sakit swasta.
Namun tidak berlangsung lama langsung dirujuk ke RSUD Ngudi Waluyo Wlingi. Di rumah sakit petugas langsung melakukan rapid test dan swab test yang keluar Rabu (22/7). "Dan swabnya terkonfirmasi positif COVID-19, "terang Krisna Yekti.
Mengetahui pasien yang pernah dirawat di puskesmas Wlingi terkonfirmasi positif Covid-19, enam orang petugas langsung diminta melakukan isolasi mandiri. Sebagai antisipasi puskesmas juga langsung dilockdown.
Terhitung sejak Selasa (28/7), Puskesmas Wlingi tidak melayani pasien selama enam hari ke depan. "Enam orang petugas kesehatan juga menjalani swab test, "terang Krisna Yekti.
Terpisah, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar Christine Herawati menambahkan, hasil swab dua dari enam petugas Puskesmas Wlingi terkonfirmasi positif COVID-19. (BACA JUGA: Minta Maaf, Mendikbud Minta NU, Muhammadiyah, PGRI Kembali Gabung POP)
"Kemarin hasil swab dari enam teman kami, dua dinyatakan positif, "ujarnya. Dua petugas kesehatan yang dinyatakan positif Covid-19 tersebut yang merawat langsung pasien.
Keduanya, kata Christine dalam kondisi sehat atau berstatus sebagai orang tanpa gejala (OTG). Selain puskesmas Wlingi, Pemkab Blitar juga pernah melockdown puskesmas Selopuro. "Kalau lockdown RSUD Ngudi Waluyo bersifat parsial, "tambahnya.
Tercatat hingga 27 Juli 2020, jumlah kasus positif Covid-19 di Kabupaten Blitar mencapai 141 kasus. Perinciannya, 11 meninggal dunia, 66 sembuh dan 64 dirawat. Sedangkan jumlah PDP sebanyak 113 orang, dengan perincian 30 meninggal dunia, 16 dirawat, dan 67 pulang.
Lihat Juga: Timnas Indonesia Gulung Korea Selatan, Kegembiraan Warga Lebak Meledak di Museum Multatuli
Penutupan sementara itu berlangsung enam hari, yakni mulai Selasa (28/7) hingga 3 Agustus 2020. "Betul (dilockdown), "ujar Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Blitar Krisna Yekti Selasa (28/7/2020).
Pasien dengan gejala yang mengarah COVID-19 awalnya dirawat di rumah. Pada Senin (20/7), petugas kesehatan puskesmas Wlingi mendatangi yang bersangkutan dan melakukan pemeriksaan. (BACA JUGA: Tang Juan, Tentara China yang Dikejar-kejar FBI Diadili di AS)
Melihat kondisi pasien, petugas kesehatan menyarankan untuk dirujuk ke rumah sakit. "Karena masih koordinasi dengan petugas rumah sakit, pasien dirawat di puskesmas Wlingi, "kata Krisna Yekti.
Di puskesmas, pasien yang ditangani enam orang petugas medis dengan baju APD (Alat Pelindung Diri) lengkap, mengalami muntah dan diinfus. Sesuai permintaannya, pasien sempat dibawa ke rumah sakit swasta.
Namun tidak berlangsung lama langsung dirujuk ke RSUD Ngudi Waluyo Wlingi. Di rumah sakit petugas langsung melakukan rapid test dan swab test yang keluar Rabu (22/7). "Dan swabnya terkonfirmasi positif COVID-19, "terang Krisna Yekti.
Mengetahui pasien yang pernah dirawat di puskesmas Wlingi terkonfirmasi positif Covid-19, enam orang petugas langsung diminta melakukan isolasi mandiri. Sebagai antisipasi puskesmas juga langsung dilockdown.
Terhitung sejak Selasa (28/7), Puskesmas Wlingi tidak melayani pasien selama enam hari ke depan. "Enam orang petugas kesehatan juga menjalani swab test, "terang Krisna Yekti.
Terpisah, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar Christine Herawati menambahkan, hasil swab dua dari enam petugas Puskesmas Wlingi terkonfirmasi positif COVID-19. (BACA JUGA: Minta Maaf, Mendikbud Minta NU, Muhammadiyah, PGRI Kembali Gabung POP)
"Kemarin hasil swab dari enam teman kami, dua dinyatakan positif, "ujarnya. Dua petugas kesehatan yang dinyatakan positif Covid-19 tersebut yang merawat langsung pasien.
Keduanya, kata Christine dalam kondisi sehat atau berstatus sebagai orang tanpa gejala (OTG). Selain puskesmas Wlingi, Pemkab Blitar juga pernah melockdown puskesmas Selopuro. "Kalau lockdown RSUD Ngudi Waluyo bersifat parsial, "tambahnya.
Tercatat hingga 27 Juli 2020, jumlah kasus positif Covid-19 di Kabupaten Blitar mencapai 141 kasus. Perinciannya, 11 meninggal dunia, 66 sembuh dan 64 dirawat. Sedangkan jumlah PDP sebanyak 113 orang, dengan perincian 30 meninggal dunia, 16 dirawat, dan 67 pulang.
Lihat Juga: Timnas Indonesia Gulung Korea Selatan, Kegembiraan Warga Lebak Meledak di Museum Multatuli
(vit)
tulis komentar anda